Pembentukan Lembaga Badan Narkotika

Kholil Asyari

Kholil Asyari
Kabupaten Pamekasan tercatat sebagai wilayah yang cukup marak kasus penyalahgunaan narkotika. Sayang, eks ibukota Karesidenan Madura itu belum memiliki BNNK (Badan Nasional Narkotika Kabupaten).
Wakil Bupati Pamekasan Kholil Asyari mengatakan, pihaknya telah mengajukan seluruh persyaratan pembentukan lembaga BNNK ke BNN pusat. “Setelah ditelusuri, Pamekasan berada pada urutan ke-84 di Indonesia untuk dibentuk lembaga BNNK,” jelasnya belum lama ini.
Kholil yang juga menjabat Kepala Satgas P4GN (Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba) Pamekasan itu menegaskan lembaga yang dipimpinnya itu tetap bergerak untuk memberantas penyalahgunaan bahan narkotika. Baik serbuk sabu, ganja dan lainnya sebagai obat Daftar G.
“Saya berharap Pak Gubernur bisa mendesak BNN Pusat agar Pamekasan dipercepat dalam pembentukan lembaga BNNK. Dengan begitu, langkah kami bisa lebih agresif menyelamatkan generasi bangsa di Pamekasan dari serbuan bahaya narkotika,” tandasnya.
Harapan Kholil tak berlebihan. Dengan bantuan Pakde Karwo, panggilan akrab Gubernur Jatim, maka posisi Pamekasan dalam daftar urut ke-84 bisa didongkrak dan dipercepat. Jika berhasil, Kholil Asyari optimistis lembaga BNNK Pamekasan bisa dibentuk pada 2017 ini, setidaknya awal 2018. “Jika tidak dibantu Pak Gubernur, bukan mustahil pembentukan lembaga BNNK Pamekasan bisa molor dan membutuhkan waktu cukup lama untuk dikukuhkan,” katanya. [ins]

Rate this article!
Tags: