Pembiasaan Berliterasi Hasilkan Karya Komik Sederhana

Sidoarjo, Bhirawa
Suasana jam istirahat di MI Asasul Huda siang itu terasa berbeda dari biasanya. Beberapa siswa kelas Vb tampak sedang menunjukkan hasil komik karyanya kepada bapak ibu gurunya. Harapannya, mereka mendapatkan point bintang sebagai apresiasi atas hasil karyanya tersebut.
Komik sederhana yang dibuat oleh siswa kelas Vb merupakan komik bertajuk tentang dunia pendidikan yang dibimbing langsung oleh Farida Hanum selaku guru kelas sekaligus wali kelas di kelas Vb. Komik sederhana yang dibuat secara manual tak lepas dari kegiatan literasi yang rutin dilakukan.
“Sudah banyak karya yang dihasilkan siswa-siswi di MI Asasul Huda terkait dengan literasi. Saat ini saya sedang mengetik ulang cerpen anak hasil karya siswa kelas VA dan VB yang InsyaAllah akan saya jadikan sebuah buku Antologi karya siswa MI Asasul Huda,” kata Farida Hanum. Menurut Hanum, siswa kelas lima yang berjumlah 51 anak sangat antusias saat mereka belajar membuat komik.
“Awalnya mereka ragu saat mengawali membuat judul komik. Namun, karena mereka bekerja secara kelompok, satu dengan yang lain saling melengkapi kekurangan masing-masing. Selanjutnya saya mengajak membuat komik sederhana secara berkelompok dan mereka antusias” tutur Hanum lagi. Lebih lanjut menurut Hanum pembuatan komik membutuhkan tiga kali pertemuan, untuk hasil yang maksimal. Pertemuan pertama, jelas Hanum, dirinya menunjukkan beberapa contoh komik kepada semua siswa, kemudian salah satu komik ia baca dan membuat sebuah kesimpulan dari cerita komik tersebut. Kemudian setiap kelompok diberi kertas yang berisi tentang empat gambar yang berbeda, gambar yang sama dari komik yang diceritakan oleh guru mereka. keempat gambar tersebut saling berkaitan satu dengan yang lain.
“Tugas mereka memberikan narasi cerita kepada masing-masing gambar dan memberikan nama sesuai dengan imajinasi kelompok,” jelas Hanum. Selanjutnya pertemuan kedua, narasi yang sudah dituliskan diserahkan kembali tanpa keempat gambar.
“Tugas mereka-lah yang merancang gambar untuk narasi cerita yang sudah mereka buat,” jelas Hanum. Dan pertemuan ketiga, adalah proses pewarnaan gambar mereka, dengan menggunakan crayon maupun spidol.
“Di sini siswa diuji kesabarannya agar gambar yang mereka hasilkan benar-benar bagus. Baru setelah itu buku komik sederhana siap diletakkan di rak perpustakaan,” tegas Hanum.
Kepala MI Asasul Huda Misbahudin memberikan apresiasi yang tinggi serta pujian kepada anak-anak atas semangatnya dalam menggerakkan literasi melalui pengadaan buku komik hasil karya mereka.
“Kegiatan ini membuat buku yang ada di perpustakaan sekolah lebih bervariasi dan beragam,” ungkap Misbahudin puas.  [Farida Hanum, Guru Kelas VB MI Asasul Huda, Randegan, Tangulangin, Sidoarjo

Tags: