Pembinaan Usia Dini Harus Berjenjang

Kadispora Jatim, Supratomo (tengah) bersama Wakil Ketua Umum IV KONI Jatim, Iramantara Subagyo dan pelatih di acara bimbingan teknis. [dok dispora jatim]

Surabaya, Bhirawa
Metode pembinaan usia dini harus dilakukan secara berjenjang dan sistematis, sehingga diperlukan IPTEK untuk melakukan pembinaan agar kelak mereka bisa menjadi atlet berprestasi.
Hal ini dikatakan Kadispora Jatim, Drs Supratomo MSi dalam pembukaan bimbingan teknis penerapan standar teknis pemanduan minat dan bakat olahraga di Surabaya, Rabu (14/3) malam.
Dikatakan Supratomo, regenerasi atlet dan proses pembibitan tidaklah mudah, hal ini diperlukan sebuah formula dan strategi yang jitu agar proses regenarasi berhasil, salah satunya adalah memperkuat pembinaan olahraga pada usia dini. Dalam proses pembinaan olahraga pada anak usia dini selain peningkatan prestasi, hendaknya juga dibarengi pembinaan mental untuk mempertegas kepribadian anak agar berkarakter, berjiwa sportif serta jujur sehingga tidak mudah patah semangat dalam menapak jalan prestasi di segala bidang.
Ia menjelaskan, proses awal regenerasi atlet adalah membuat standar sistem pemanduan dan pengembangan minat bakat olahraga. Dispora Provinsi Jatim telah membuat standar tersebut bekerjasama dengan Unesa.
Menurut Supratomo, standar teknis pemanduan minat dan bakat olahraga di Jatim itu berisikan pedoman dan cara mengindentifikasi potensi minat dan bakat anak dalam berolahraga. Pengembangan bakat sekarang ini bisa dikembangkan dengan menerapkan Iptek di dalamnya sehingga prediksi bakat di bidang olahraga mampu terdeteksi.
Dengan adanya standar teknis pemanduan minat dan bakat olahraga, diharapkan para guru penjaskesor Sekolah Dasar (SD) di Jatim nantinya mampu menerapkan standar tersebut kepada anak didiknya di sekolah masing-masing.
Guru penjaskesor Sekolah Dasar (SD) mempunyai peran yang sangat vital dalam proses pembibitan atlet kerena guru penjaskesor sekolah dasar adalah pembina olahraga yang paling dasar/utama dalam proses pembentukan calon atlet. “Oleh karena itulah alasan Dispora Jatim menyelengarakan bimbingan teknis penerapan standar teknis pemanduan minat dan bakat olahraga di Jatim ini,” ujar Sipratomo.
Tujuannya adalah menerapkan standarisasi pemanduan minat dan bakat olahraga sehingga para guru penjaskesor sekolah dasar (SD) mampu mengindentifikasi potensi bakat olahraga, serta mampu menggali dan mengarahkan anak didiknya pada cabang olahraga sesuai dengan hasil proses analisa bakat yang dilakukan tersebut.
“Saya berharap setelah kegiatan ini para peserta melakukan praktek tes pemanduan minat dan bakat sesuai dengan standar yang telah ada di sekolah masing-masiang, dan hasil proses pemanduan tersebut hendaknya dijadikan sebagai embrio atau dasar pembentukan klub-klub olahraga disekolah,” katanya. [wwn]

Rate this article!
Tags: