Pembongkaran Kantor Pasar Merjosari Nyaris Rusuh

Para pedagang sedang menghadang petugas yang hendak membongkar kantor Pasar Merjosari

kota Malang, Bhirawa
Pembongkaran Kantor Pasar Merjosari, nyaris rusuh. Sejumlah pedagang menghadang petugas yang hendak bekerja. Untuk menghindari kejadian  yang tidak diinginkan  petugas mendirikan tenda yang juga akan digunakan sebagai posko.
Para pedagang menggelar aksi penolakan untuk pindah ke Pasar Terpadu Dinoyo. Para personel gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP dan Pengawas Ketertiban (Wastib) Pasar melakukan penjagaan di lokasi. Sebelumnya sempat terjadi ketegangan, namun mereda setelah koordinator pedagang, Sabil El Ahsan memberikan imbauan pada peserta aksi yang saling dorong mendorong dengan petugas. Massa diminta tenang dan tidak melakukan aksi anarkis.
“Kepada teman-teman semuanya saya minta untuk tidak melakukan tindakan anarkis. Kita terima saja pembongkaran kantor pasar (Merjosari) ini sebagai kado ulang tahun Kota Malang. Tapi kita tetap menolak untuk pindah,” Sabil dalam orasinya.
Pasar Merjosari merupakan pasar penampungan Pasar Dinoyo yang direnovasi. Sementara lahan yang dibongkar tersebut akan dikembalikan seusai dengan peruntukannya sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Kepala Dinas Perdagangan Kota Malang Wahyu Setianto, mengaku jika sebelumnya sudah melakukan tahapan sosialisasi. Namun hanya sekitar 700 pedagang yang bersedia direlokasi, sementara yang berstatus Pedagang Kaki Lima (PKL) masih menolak. Hingga berita ini diturunkan, para petugas  masih bersiaga di lokasi sampai ada keputusan untuk membatalkan pembongkaran. Kendaraan alat berat yang akan digunakan untuk pembongkaran juga masih berada di depan pasar.
Proses penertiban Pasar Merjosari memanas. Pedagang kembali merangsek ke depan kantor pasar yang dibongkar oleh petugas. Pedagang pun kembali bersitegang dengan para petugas. Pedagang mulai geram ketika tenda pos pengamanan hendak dibangun di area pasar. Tak kurang dari lima menit, petugas keamanan dan pedagang pun saling dorong. Pedagang kembali melontarkan kemarahannya kepada petugas.
“Saya tegaskan, tenda ini dipasang hanya untuk berteduh saja. Tolong bapak dan ibu bersabar,” terang salah seorang petugas mengimbau lewat pengeras suara tidak lama setelah saling adu dorong, pos keamanan pasar yang berada di depan kantor pun roboh karena adanya aksi saling dorong tebeberapa menit kemudian, pos yang digunakan untuk berteduh pun kembali didirikan. Sedangkan para pedagang masih berada mengitari area kantor yang telah dibongkar. [mut]

Tags: