Pembukaan PPDB SMK Antartika 2 Diawali Doa Bersama

Kasek SMK Antartika 2 Sidoarjo sedang memberikan arahan sebelum dimulainya doa bersama. [achmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Mengawali proses PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) tahun 2021/2022 di SMA Antartika 2 Sidoarjo diawali dengan doa bersama seluruh keluarga besar sekolah. Dengan harapan bisa berjalan dengan baik lancar, serta siswanya bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi agama dan bangsa dimasa akan datang.
Sesuai dengan Visinya, yakni Terwujudnya siswa SMK Antartika 2 Sidoarjo yang memiliki budi pekerti luhur, wawasan IMTAQ dan IPTEQ, ketrampilan, jiwa berwirausaha, dan mampu bersaing di Era Global.
Usai doa bersama, Kepala SMK Antartika 2 Sidoarjo, Retno Listyorini mentuturkan, pihaknya tak mempunyai target tertentu, serta tidak mengunggulkan jurusan tertentu, semua jurusan sama. Dan hanya mengalir saja sesuai kebutuhan rombongan belajar yang sudah ada.
Retno, menjelaskan, jurusan yang tersedia, diantaranya jurusan Akutansi, Perbankan, Tehnik Komputer dan Jaringan (TKJ), Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), Produksi dan Siaran Televisi, Teknik Mekatronika serta Multi Media (MM). Jadi sekolah tidak mengunggulkan salah satu jurusan. Tetapi berdasarkan animo masyarakat. Tahun lalu yang banyak peminatnya jurusan multimedia dan akuntansi.
“Apakah kondisi pandemi sekarang ini IT banyak diminati masyarakat. Mungkin juga, tetapi menurut saya, pemahaman para siswa masih kurang dalam hal IT. Karena mereka menganggap suka desain dan otak – atik komputer, dan beranggapan minatnya di situ.
Padahal ada banyak kompetensi yang bisa diambil disesuaikan dengan kemampuan dan arah masa depan mereka selanjutnya,” terangnya.
Maka SMAK Antartika 2 kami selalu menyampaikan kondisi yang ada, karena calon siswa dan orangtua yang akan mendaftar, begitu datang ke sekolahan yang ditanyakan banyak sekali. Sebagai contohnya, mereka bertanya bedanya TKJ, MM dan RPL itu apa ? Karena yang bedanya siswa di level SMP, pemahaman mengenai SMK masih kurang atau banyak yang belum tahu. ”Begitu dihadapkan pada pilihan jurusan mereka bingung, akhirnya yang dipilih sebatas yang mereka tahu saja,” pungkas Bu Retno. [ach]

Tags: