Pemda Jawa Timur Harus Kembangkan Seni Budaya Lokal

Kepala-Disbudpar-Jatim-Dr-H-Jarianto-MSi-sedang-memaparkan-permasalahan-yang-terjadi-dalam-dunia-seni-budaya-di-Jatim. [rac/bhirawa]

Kepala Disbudpar, Dr H Jarianto MSi sedang memaparkan permasalahan yang terjadi dalam dunia seni budaya di Jatim. [rac/bhirawa]

Pemprov Jatim, Bhirawa
Pemerintah daerah diharapkan  ikut serta dalam pengembangan seni budaya local, sebagai salah satu asset daerah.  Pengembangan local genius dapat secara optimal meningkatkan kreatifitas seniman daerah sebagai pelaku budaya,
Menurut Kepala Disbudpar Jatim, Dr H Jarianto MSi, dalam pengembangan seni budaya ada beberapa hal yang harus dilakukan, seperti peningkatan sumberdaya manusia, sarana dan prasarana, dan kebijakan pemerintah.
Menyikapi sumberdaya manusia, ujar jarianto, Pemkab/kota harus bisa mengembangkan local genius atau terfokus pada peningkatan dan mendorong kreativitas seniman lokal.
Biasanya kalau Pemkab/kota tidak ada kepedulian terhadap seniman lokal, maka seniman akan berpindah ke daerah lainnya. Sehingga, keaslian dari seni budaya lokal tercampur di daerah lainnya. Hal itu terbukti ketika ada kegiatan seni budaya di Malang yang ternyata seniman yang piawai berasal dari Madura.
“Kondisi seperti itu tidak benar. Jika bicara kreativitas seni budaya harus ada literatur yang jelas, sebab pertumbuhan seni budaya harus ada perubahan yang jelas pula. Pahami dulu materi lalu berkreativitas dan berkarya,” ujar di sela Festival Lawak dan Jula Juli dalam Festival Kesenian Jatim, Sabtu(3/5).
Terkait dengan sarana prasarana terhadap seni budaya di Jatim, Jarianto mengharapkan, Pemkab/kota juga bertindak seperti Pemprov Jatim yang tetap berupaya menghidupkan seni budaya di Jatim. “Pemerintah harus memfasilitasi sarana dan prasarana untuk seniman dalam mengembangkan seni budaya,” katanya.
Selain itu, lanjut pejabat asal Trenggalek, Pemkab/kota harus membuat regulasi dalam pengembangan seni budaya di daerahnya, diantaranya peraturan daerah. Saat ini, di Provinsi Jatim sudah ada perda mengenai seni budaya. Diantaranya menyediakan anggaran dalam mengembangkan, meningkatkan, dan melestarikan seni budaya di Jatim.
Jarianto mengharapkan, Pemkab/kota bisa melakukan pelestarian dan pengembangan seni budaya melalui pendidikan sekolah. “Memang bisa saja namun kembali lagi, semua itu harus ada komitmen bersama,” ujarnya.
Sementara itu, dari hasil pertemuan perwakilan Pemkab/kota dan seniman yang mengikuti Festival Kesenian Jatim menyatakan perlunya mempertahankan kegiatan seperti Festival Kesenian Jatim.
Mereka juga meminta Pemprov Jatim mengeluarkan kebijakan ke seluruh Pemkab/kota untuk lebih memperhatikan seni budaya dengan memberikan besaran anggaran yang ditentukan. Sehingga, Bupati/Walikota juga DPRD bisa memberikan dana yang memadai bagi seni budaya di daerah.
Tidak hanya itu, mereka menginginkan segera dilauchingkannya Tahun Budaya di Jatim hingga mengharapkan pemerintah seharusnya menempatkan staf hingga pejabat yang berlatar belakang kesenian. Diantaranya melalui tes CPNS yang mensyaratkan sarjana kesenian.  [rac]

Tags: