Pemdes Kalianan Probolinggo Sinergitas Lestarikan Hutan dan Satwa Liar

PROFAUNA Indonesia dan komunitas fotografer satwa liar Probolinggo.

Probolinggo, Bhirawa
Upayakan pelestarian hutan dan satwa liar, Pemerintah Desa (Pemdes) Kalianan kecamatan Krucil menggandeng PROFAUNA Indonesia dan komunitas fotografer satwa liar Probolinggo melalui kegiatan Wild Animals Watching (WAW) di Air terjun Kalipedati.
Kegiatan edukatif, rekreatif dan menawarkan sensasi petualangan alam bebas ini diikuti oleh ratusan peserta yang sudah mulai berdatangan sejak sehari sebelumnya. Tidak hanya diikuti kalangan umum dari luar Probolinggo, kegiatan ini juga menarik minat para pengamat dan mahasiswa biologi dan Rimbawan dari Universitas Jember, UIN Malang, UMM dan Universitas Brawijaya.
Sejak dilepas pada titik awal, seluruh peserta sudah mulai terlihat sibuk dengan aktifitasnya masing-masing. Ada yang sibuk mengamati vegetasi dan mencatat, ada yang serius memotret ragam jenis satwa liar, bahkan aktifitas swafoto pun selalu mewarnai di sepanjang jalur menuju spot air terjun Kalipedati.
Bagi pemerhati lingkungan dan pecinta alam, air terjun yang berada di Kawasan Perlindungan Setempat (KPS) KRPH Krucil ini memang memiliki daya tarik tersendiri. Beragam jenis vegetasi yang menjulang diantara dinding tebing yang menjulang, seakan menjadi rumah tinggal ideal bagi keragaman hayati didalamnya, mulai dari jenis serangga, reptil, burung dan primata.
Menyadari akan potensi wisata yang dimiliki ini, pemerintah Desa Kalianan bersama segenap elemen masyarakat dan pemuda setempat seakan tergugah dan turut andil dalam supporting kegiatan ini. Salah satunya adalah dengan mengenalkan air aren (La’ang) yang menjadi salah satu komoditi desa Kalianan.
Setiap peserta, tanpa terkecuali disuguhi La’ang gratis, dan uniknya la’ang ini disajikan secara tradisional yaitu meminum langsung dari tempat tampung bambu petung dengan menggunakan sedotan alami bambu dan gelas bambu. Karena rasa yang unik dan menyegarkan itu, dengan sekejap saja dua pikul La’ang pun ludes.
“Kegiatan WAW memang sering kami laksanakan di kawasan – kawasan yang berpotensi untuk dikembangkan. Seperti yang kita lihat, selain memiliki peran ekologi dan ekosistem, hutan yang lestari juga memiliki manfaat ekonomi bagi masyarakat disekitarnya,” ungkap Rosek Nursahid, pendiri PROFAUNA Indonesia, Rabu (26/12).
Konsultan wisata sekaligus Wildlife Education Trainer ini juga menawarkan kepada Pemdes Kalianan untuk memberikan pelatihan dan edukasi khusus bagi kader wisata desa Kalianan agar potensi air terjun Kalipedati dapat dikelola dengan baik oleh pemerintah desa kedepannya.
“Kalau dibutuhkan kami juga siap memberikan training khusus kepada kader masyarakat untuk persiapan pengembangan wisata yang sesuai di kawasan air terjun Kalipedati ini,” tandasnya.
Tumin, KSS Kelola SDHL Perum Perhutani KPH Probolinggo menyampaikan apresiasi terhadap sinergi yang baik sehingga terlaksananya kegiatan positif di kawasan KRPH Krucil ini. Potensi alam yang terjaga memang patut untuk dikembangkan, agar kelestariannya terus terjaga sampai generasi berikutnya.
“Kami menghimbau kepada LMDH di desa Kalianan agar terus lebih maju dalam mengelola hutan negara, jaga dan rawat kelestariannya agar kita senantiasa bisa meninggalkan mata air bagi anak cucu kita, bukan air mata,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengemukakan, dengan adanya kunjungan para pengamat satwa untuk mendeteksi keberadaan keragaman hayati di kawasan KPS air terjun Kalipedati, pihaknya berkomitmen untuk melakukan upaya perlindungan didalamnya.
“Kami bersyukur atas kunjungan wisata dan pengamatan ini, kami juga perlu tahu ada berapa jenis spesies fauna yang hidup di kawasan ini. Jadi untuk kedepannya kami juga akan mengupayakan konservasi disini minimal dengan memasang larangan dan himbauan pelestarian,” tambahnya.(Wap)

Tags: