Pemeintah Harus Sikapi Persaingan Toko Moderen dan Pasar Rakyat

Arif Wahyudi

Kota Malang, Bhirawa
Tumbuhnya toko dan swalayan modern dinilai banyak berpengaruh pada penghasilan pedagang di pasar rakyat. Bahkan di era 4.0 seperti sekarang, pedagang pasar rakyat sepertinya akan dihadapkan dengan persaingan bisnis online yang keberadaannya tak dapat dipungkiri.
H. Arif Wahyudi, Anggota DPRD Kota Malang, mengutarakan  persaingan ketat antara pedagang pasar rakyat dengan toko modern harus segera disikapi. Salah satunya adalah dengan memperbaiki sistem dan bangunan pasar. Karena ia menilai, sejauh ini masih banyak pembangunan pasar tradisional atau paaar rakyat di Kota Malang yang pembangunannya terbengkalai.
“Para pedagang itu menjerit, dan selama ini keberadaan roko modern sangat berpengaruh luar biasa kepada para pedagang di pasar,” katanya dalam sebuah diakusi yang digelar di Rumah Makan Kertanegara, Rabu 18/9 kemarin.
Arif meminta agar Pemerintah Kota Malang mengambil sikap tegas atas setiap permasalahan yang menyelimuti ekonomi di kota pendidikan ini. Tanpa kecuali proses pembangunan atau revitalisasi pasar rakyat yang juga belum menemui titik terang hingga sekarng.
Menanggapi itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Wasto menegaskan, revitalisasi pasar rakyat di Kota Malang termasuk paling banyak dibanding kota dan kabupaten lainnya. Selama ini, beberapa pasar rakyat telah direvitalisasi untuk menyesuaikan dengan persaingan yang ada.
“Kami sadari, kemampuan persaingan pedagang pasar rakyat dan toko modern tidak mudah. Untuk bisa lebih mendekati itu, kami usahakan pasar dibenahi agar lebih nyaman dikunjungi pembeli. Salah satunya seperti Pasar Oro-Oro Dowo yang dilengkapi berbagai perlengkapan layaknya toko modern, dan itu juga yang akan diterapkan disemua pasar,” jelasnya.
Tak hanya itu, pria yang gemar berolahraga lari itu juga menyampaikan jika ke depan, pedagang pasar rakyat tak hanya dihadapkan dengan toko modern saja. Melainkan juga dihadapkan dengan persaingan bisnis online yang keberadaannya saat ini tak dapat dipungkiri. Sebab kebutuhan masyarakat akan layanan jasa online seriap harinya terus mengalami pertumbuhan.
Sehingga, lanjut Wasto, Pemerintah Kota Malamg saat ini tengah bersiap menjadi smart city. Salah satunya dengan membenruk dewan smart city yang diisi oleh pakar dalam bidang IT dan pengetahuan lainnya. Salah satu proyeknya adalah membentuk sebuah aplikasi untuk memberikan layanan terpadu kepada masyarakat yang hanya bisa diakses secara online.
“Saat ini sistem dan aplikasi sedang dalam tahap pembuatan. Salah satunya itu adalah untuk kepentingan daya saing pedagang tradisional,” tegasnya. [mut]

Tags: