Pemenang Langsung Disambut Mendikbud dan Beasiswa S2

11-tim-robot-PENSRobot-robot PENS Sabet Juara di AS
Kota Surabaya, Bhirawa
Kedatangan Tim Robotika Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) dari Amerika Serikat (AS) telah ditunggu-tunggu oleh rombongan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI. Kedatangan mereka memang istimewa. Sebab, mereka adalah mahasiswa yang telah sukses menyabet empat medali dari Trinity College Fire Fighting Home Robot Contest 2014′ di Hartford, Connecticut, AS pada 5 sampai 6 April lalu.
Sekitar 30 menit Mendikbud RI M Nuh menunggu sambil minum kopi dan berbincang-bincang di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda. Tak lama kemudian, yang ditunggu-tunggu pun tiba. Tim Robotika PENS yang telah mengharumkan nama Indonesia di AS ini langsung disambut hangat oleh M Nuh dengan mengalungkan rangkaian bunga, Rabu (9/4) malam.
Keberhasilan mereka memang patut menjadi kebanggaan. Betapa tidak, dua tim yang dikirim masing-masing membawa prestasi yang sejatinya tidak mudah diraih. Tim pertama di divisi robot beroda berhasil meraih juara 1,2 dan 3. Sedangkan tim kedua di divisi robot berkaki juga menyabet juara 1. Keberhasilan kedua tim tersebut sekaligus menjadi bukti Indonesia mampu unggul di antara lima negara pesaingnya. Di antaranya Israel, Kuwait, Kanada, Armenia dan tuan rumah AS dengan total peserta 54 tim.
Inilah sebabnya selain disambut langsung oleh M Nuh, kedatangan mereka juga langsung dihadiahi beasiswa S2. Tak hanya itu, dosen yang mendampingi juga mendapat apresiasi khusus, yaitu beasiswa S3 bagi yang belum S3. “Kalau dosennya sudah S3 berarti nggak dapat beasiswa. Soalnya S4 sekarang masih belum ada,” celetuk M Nuh saat memberi sambutan Tim PENS.
Mantan Rektor ITS ini juga berpesan, prestasi yang mampu diraih oleh mahasiswa Indonesia di kancah internasional tidak berhenti di sini. Termasuk hasil-hasil penelitian tersebut bisa dilanjutkan ke program magister terapan serta diperkuat di dunia industri.  “Saya kira banyak fungsinya, bukan hanya lomba-lomba saja, tapi juga tugas akhir. Yang penting menyiapkan modalnya dan terbiasa dengan riset dan kerja keras,” jelas M Nuh.
Tiga robot divisi beroda yang sukses meraih juara tersebut antara lain bernama ER2C, EffiRo dan PENS. Direktur PENS Zainal Arief menyatakan, mahasiswa divisi beroda ini terdiri atas Derry Pratama (D4 Teknik Komputer), Mughny Syahid (D3 Elektro Industri) dan Saiful Fatoni (D4 Teknik Mekatronika).
Sedangkan di divisi robot berkaki, robot yang dikirim juga bernama EffiRo.  Robot ini digawangi oleh Miftahul Arrijal Rifa’i (D4 Teknik Elektronika), Dany Preistian (D4 Teknik Komputer), Koris Pramita (D4 Teknik Elektronika), Ervanudin (D4 Teknik Mekatronika), Muchammad Chanif Qomaruddin (D4 Teknik Elektronika) dan Akhmad Zackarya Rizqy S (D4 Teknik Elektronika).  “Lima mahasiswa yang ada di Tim Robot PENS ini merupakan penerima program beasiswa Bidik Misi (pendidikan mahasiswa miskin) dari pemerintah,” tuturnya bangga.
Zainal menegaskan, proses pembuatan robot-robot tersebut murni dari perguruan tinggi masing-masing. Sehingga, kunci kemenangan Tim Robot PENS ini berkat semangat dan kerja keras mahasiswa, termasuk kerja keras para dosen pembimbingnya.
Usai mengikuti prosesi penyambutan, Mughny Syahid, anggota Tim Eilero yang merupakan mahasiswa penerima Bidik Misi, mengatakan sangat bersyukur atas kemenangan yang diraih oleh timnya. Apalagi, berkat juara ini, dirinya mendapat dua beasiswa sekaligus. Yaitu beasiswa lanjut jenjang dari D3 Elektro Industri ke D4 dan beasiswa S2 magister terapan di PENS. “Alhamdulillah dapat beasiswa dua. Yang jelas kemenangan kami ini berkat kekompakan seluruh Tim Robot PENS,” pungkasnya.
Robot Effiro rancangannya berhasil menyabet juara satu setelah mampu menyelesaikan misi tercepat. Misi tersebut ialah mematikan api dalam waktu 20,9 detik. Di bawah Effiro, dua robot berkaki yang tercepat ialah robot Yudistira 1.1 dengan waktu 32,9 detik dan Yudistira 1.2 dengan waktu 43,4 detik. Keduanya merupakan robot karya mahasiswa Politeknik Negeri Bandung (Polban). “Jadi memang juara-juaranya banyak yang diraih dari Indonesia,” ungkap dia.
Pengalaman serupa diceritakan Saiful Fathoni dari tim robot beroda. Tiga robot berhasil menang juga karena menjadi yang tercepat menyelesaikan misi yang sama, yaitu memadamkan api. ER2C berhasil memadamkan api 6,5 detik, EffiRo 8,5 detik dan PENS 9,3 detik. Lima negara yang bersaing dalam ajang ini menurut Syaiful diakuinya bukan tandingan Indonesia. Sebab, jaraknya cukup jauh dengan PENS. “Yang masuk 10 besar selain PENS cukup lama menyelesaikan misi ini.Rentang waktunya bisa mencapai antara 25 detik hingga 615 detik,” pungkasnya. [tam]

Tags: