Pemerintah Akan Lanjutkan Kereta Cepat Jakarta hingga Surabaya

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Jakarta, Bhirawa
Pemerintah tengah menjajaki kemungkinan melanjutkan proyek High Speed Train (HST) atau kereta cepat Jakarta-Bandung hingga Surabaya.
Kendati demikian, eksekusi proyek tersebut tergantung perkembangan kereta cepat Jakarta-Bandung sepanjang 142 kilometer yang ditargetkan mulai beroperasi 2019.
Direktur Transportasi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Prihartono mengatakan proyek kereta cepat didesain hingga Surabaya dalam tiga tahap.
“Jadi Jakarta-Bandung, Bandung-Semarang dan Semarang-Surabaya. Kira-kira begitu. Jadi memang akan sampai Surabaya,” katanya di Jakarta, Senin (16/5).
Bambang menjelaskan kereta cepat Jakarta- Bandung merupakan proyek tahap awal karena didasarkan pada kemampuan daya beli masyarakat. Alasan itulah yang membuat konsorsium tertarik mengerjakan proyek tersebut.
Namun Bambang mengatakan, pemerintah akan memutuskan proyek tahap kedua setelah melihat perkembangan proyek tahap pertama. “Tahap dua nanti dikerjakan setelah tahap satu selesai,  lihat penumpang membaik dan tumbuh baru nanti mereka berani investasi. Kan nanti lihat pertumbuhannya gimana,  baru bicara Semarang atau terus Surabaya,” ujarnya.
Bambang memastikan bahwa pemerintah belum memutuskan apa-apa soal proyek kereta cepat selain rute Jakarta- Bandung, termasuk soal siapa yang mengerjakan dan sumber pembiayaannya. “Nggak mesti dari Tiongkok lagi. Yang penting kan inline teknologinya,” ujarnya.
Seperti diberitakan, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung saat ini sedang dikerjakan dan diharapkan mulai beroperasi 2019. Proyek sepanjang 142 kilometer ini digarap konsorsium China Railway International Co Ltd dengan gabungan empat BUMN, yakni PT Wijaya Karya Tbk, PT Kereta Api Indonesia, PT Perkebunan Nusantara VIII dan PT Jasa Marga Tbk.
Sementara itu Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko mengatakan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya sudah ada dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional. Meski begitu, proyek itu baru akan dibangun pada 2030. Hermanto beralasan, kereta api lintas utara double track yang ada saat ini masih memungkinkan dimanfaatkan.
“Anggarannya sangat besar atau bisa mencapai tiga kali lipat dari kereta cepat Jakarta-Bandung yang dibangun kontraktor Tiongkok dan BUMN sehingga yang perlu ditingkatkan itu kondisi eksisting kereta api lintas utara,” katanya.
Menurut Hermanto, kondisi saat ini, kereta api jalur lintas utara Jakarta-Surabaya masih bisa melaju dengan kecepatan rata-rata 100 km/jam. “Makanya yang eksisting ini akan ditingkatkan dari kecepatan 100 km/jam menjadi 150 km/jam sehingga waktu tempuhnya juga bisa sekitar enam jam,” ungkapnya.
Hermanto menuturkan, pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya bisa saja dipercepat dari rencana semula 2030 asalkan anggarannya tersedia. “Kalau kereta cepat Jakarta-Bandung dibutuhkan sekitar Rp 70 triliun, Jakarta- Surabaya bisa tiga kali lipat. Pemerintah juga punya alasan kenapa dibangun pada 2030 karena pembangunan infrastruktur itu fokusnya merata, bukan hanya di Pulau Jawa saja,” katanya.  [ira,ins]

Tags: