Pemerintah Akan Revisi Kebijakan Migas Sektor Hulu

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Pemerintah melalui Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana merevisi kebijakan Minyak dan Gas untuk sektor hulu, sebab merosotnya nilai tukar rupiah dan turunnya harga minyak dunia menyebabkan sektor tersebut kondisinya kurang bagus.
“Memang untuk sektor hulu tidak baik karena terpengaruh turunya harga minyak, namun untuk sektor hilir selama ini tidak ada masalah,” ucap Dirjen Migas Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja saat hadir dalam acara “Forum Komunikasi Keselamatan Migas” di Surabaya, Jatim, Rabu (26/8).
Ia mengatakan, perubahan atau revisi kebijakan bisa dilakukan tahun depan, sebab tahun ini kebijakan tidak bisa diubah karena sudah proses dalam pelaksanaan. Dikatakannya, pemerintah terus berupaya melakukan berbagai usaha untuk mendorong sektor hulu, seperti berdiskusi dengan pengusaha yang bergerak di sektor tersebut. “Kita diskusi dengan pengusaha di hulu, seperti Kontraktor Kontrak Kerja Sama atau Kontraktor KKS untuk menanyakan intensif apa yang mereka butuhkan,” paparnya.
Selain itu, pemerintah juga berusaha memenuhi sejumlah kebutuhan pengusaha di sektor hulu, agar dampak turunnya harga minyak dunia tidak semakin memperparah keadaan. Sebelumnya, Field Operation Manager PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO), Seth Samuel Ambat di Gresik mengaku turunnya harga minyak dunia menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan itu.
Ia mengatakan, turunnya harga minyak dunia berdampak pada industri penunjang dan pemangku kepentingan lainnya, dan membuat PHE WMO lebih bekerja lebih keras meningkatkan produksi buat industri dalam negeri.
“PHE MWO tidak akan duduk diam menerima pukulan itu, sebab momen kemerdekaan ini akan dijadikan tonggak berjuang mempertahankan konstribusi industri hulu migas bagi bangsa dan negara,” tukasnya.
Sementara itu, sesuai catatan SKK Migas harga minyak dunia yang biasa stabil di atas 100 dolar AS per barel, turun secara drastis hingga di bawah 50 dolar AS. Turunnya harga merupakan pukulan keras bagi seluruh fungsi di industri hulu Migas dan berdampak pula pada industri penunjang dan pemangku kepentingan lainnya.

Kumpulkan Pengusaha
Pada kesempatan itu I Gusti Nyoman Wiratmaja akan mengumpulkan sejumlah pengusaha minyak bumi dan gas di Surabaya, Jawa Timur dalam kegiatan “Forum Komunikasi Keselamatan Migas”. “Pengumpulan pengusaha migas bersama pemangku jabatan di Surabaya ini diharapkan menjadi wadah untuk berbagi pengalaman dan teknologi, serta saling memberi informasi terkait berbagai hal masalah keselamatan,” katanya.
Dikatakannya, budaya keselamatan kerja di sektor Migas masih belum terbiasa dilakukan oleh sejumlah pengusaha, sehingga membutuhkan komitmen yang kuat antara pengusaha dengan pemangku jabatan, seperti halnya pemerintah.  “Saya tidak ingin apabila terjadi kecelakaan dalam perusahaan Migas selalu yang disalahkan adalah pihak ketiga dalam hal ini kontraktor, sebab keselamatan menjadi tanggungjawab bersama,” ucapnya. [ant]

Tags: