Pemerintah Diminta Bertanggung Jawab Ketersediaan Masker

Anggota Komisi E DPRD Jatim, Budiono

DPRD Jatim, Bhirawa
Pemerintah meminta masyarakat untuk tidak panik terkait mewabahnya virus corona atau Covid-19. Namun, imbauan tersebut tidak diimbangi dengan bantuan pemerintah yang konkrit.
Seperti di Surabaya, terlihat warga tampak antre di apotek kawasan RSUD dr Soetomo, Rabu (18/3). Mereka berjubel ingin mendapatkan masker, hand sanitizer maupun alkohol 70 persen.
“Saya tadi pagi lihat ada beberapa apotek yang tampak terjadi antrean. Mereka kebanyakan mencari masker, Hand sanitizer maupun alkohol 70 persen. Bahkan di apotik dekat RS Soetomo sampai dibatasi pembelian cuna untuk 100 orang,” kata Budiono saat melihat beberapa antrean di apotek di Surabaya.⁹
Budiono yang juga Anggota Komisi E DPRD Jatim ini memang sengaja untuk melihat langsung kesiapan pemerintah. Sejauh mana pemerintah hadir di tengah-tengah masyarakat ketika membutuhkan. “Kami tidak ingin ada masyarakat yang panik. Pemerintah harus bisa meredam gejolak ini,” pintanya.
Apalagi, pihaknya pun telah mengetahui bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah memiliki stok masker yang siap dibagikan, termasuk produksi hand sanitizer yang dibagikan secara gratis.
“Saya sempat baca berita kalau Pemkot Surabaya nimbun masker. Dan baru-baru ini katanya Produksi hand sanitizer yang dibagikan secara gratis,” terangnya.
Jika masih ada antrean di Surabaya, lanjut Politisi Partai Gerindra, kasus semacam ini menunjukkan bahwa masyarakat Surabaya masih belum ada ketenangan meski Gubernur dan Wali Kota Surabaya telah meminta masyarakat tidak panik.
Apalagi, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa adanya 6 pasien positif corona yang dirawat di rumah sakit di Surabaya.
“Ini juga menunjukkan ketakutan masyarakat mulai muncul pasca pengumuman Gubernur terkait 6 positif corona di Kota surabaya mulai muncul,” jelasnya.
Pihaknya mengingatkan bahwa Surabaya adalah Ibu Kota Provinsi Jatim. Dimana, kata Budiono, menjadi pusat ekonomi di Indonesia bagian timur. “Jangan sampai ketakutan masyarakat Surabaya ini menjadi sebuah bola salju yang ini nanti akan menjadi ke ketakuan warga se Jatim,” ungkapnya.
Politisi asli Bojonegoro ini juga meminta Pemprov Jatim segera meminta pemerintah Kota Kabupaten khususnya Surabaya untuk melakukan pembagian masker gratis atau sosialisai ketenangan kepada masyarakat.
Langkah ini, menurutnya, perlu dilakukan untuk menghindari munculnya kepanikan masyarakat terhadap kebutuhan masker yang cukup banyak.
Seperti di berikatakan sebelumnya, Selasa Malam (18/2), Gunernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di dampingi Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak, mengatakan bahwa sudah ada 6 pasien positif Corona (Covid-19) yang dirawat di rumah sakit di Kota Surabaya.
Enam pasien positif tersebut, kata Gubernur merupakan warga Surabaya. Tapi, Gubernur tidak menyebutkan dirumah sakit mana saja mereka saat ini dirawat.
Meski ada 6 pasien yang positif terkena virus corona, Khofifah meminta masyarakat tetap tenang tidak perlu panik.
“Kita tetap waspada. Tidak usah takut berleihan. Semua sudah ditangani. Yang terpenting kita jaga kesehaan dan jaga kondisi kesehatan orang rang yang kita cintai. Mari kita nudajayan hidup bersih,” ujar Gubernur saat itu.n [geh]

Tags: