Pemerintah Diminta Turunkan Harga BBM

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Guna meningkatkan daya beli masyarakat sebagai dampak pelemahan ekonomi global, pemerhati ekonomi di Surabaya meminta pemerintah untuk menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Bukan tanpa alasan gagasan tersebut muncul, hal ini karena turunnya harga minyak dunia yang sedang anjlok di tambah janji pemerintah untuk merevisi harga apabila terjadi kenaikan atau turunnya harga minyak dunia.
Wiyono Pontjoharyo, Drs, MM, Ak, salah satu praktisi pemerhati ekonomi di Surabaya ini mengungkapkan merupakan hal yang wajar jika sejumlah pihak meminta untuk harga BBM dapat diturunkan. Dengan diturunkannya harga BBM dinilai dapat membantu meningkatkan daya beli masyarakat, termasuk bagi industri yang selama ini tertekan dengan naiknya berbagai kebutuhan dan melambungnya nilai dolar terhadap rupiah.
“Dampak penurunan BBM memang tidak akan memberikan efek yang signifikan, tetapi dapat mengurangi ditengah-tengah masyarakat. Minimal, pengurangan BBM dapat meningkatkan daya beli masyarakat agar bisa pulih secara bertahap. Sambil menunggu segala kebijakan ekonomi yang dibuat pemerintah, ” jelas pengisi program radio swasta tersebut, Selasa (29/9) kemarin.
Untuk harga minyak dunia saat ini sudah jauh dibawah harga minyak dalam asumsi makro APBN 2015 60 USD per barel, sedangkan saat ini harga minyak dunia telah sampai dibawah 50 USD per barel. ” Saat ini selisih dari harga beli dan harga jual minyak tersimpan sebagai pendapatan yang di kelola Pertamina. Alangkah baiknya jika selisih harga tersebut dimanfaatkan dengan menurunkan BBM untuk membantu pergerakan ekonomi masyrakat yang sedang lesu,” tuturnya.
Sementara itu, terkait program pemerintah yang mengumumkan perubahan harga BBM saat ini belum diklakukan kembali. Pada hal sesuai yang disampaikan oleh kepala negara, bahwa setiap 3 atau 6 bulan sekali akan dilakukan revisi perbaikkan harga BBM.
“Saya rasa, pemerintah perlu menyampaikan kepada publik bahwa harga BBM sudah harus terjadi revisi. Sesuai harga minyak dunia yang sudah mengalami penurunan di bawah 50 USD per barel, yang tentunya akan mampu menggerakkan sektor paling bawah hingga paling tinggi. Terlebih lagi sejumlah, perusahaan telah banyak melakukan PHK karena ketidakmampuan finansial. Dengan BBM turun, sejumlah industri bisa bergeliat lagi, dan mampu menekan PHK yang sudah marak disejumlah perusahaan,” tutupnya. [wil]

Rate this article!
Tags: