Pemerintah Jamin Stok Pangan Cukup

Mendag Muhamad Lutfi (kanan) saat menyerahkan piagam bantuan gerobak usaha secara simbolis kepada Bupati Malang H Rendra Kresna (kiri) di acara Pembukaan Pangan Nusa Produk Dalam Negeri 2014 di Stadion Kanjuruhan Kepanjen Kab Malang, Kamis (19/6). [cahyono]

Mendag Muhamad Lutfi (kanan) saat menyerahkan piagam bantuan gerobak usaha secara simbolis kepada Bupati Malang H Rendra Kresna (kiri) di acara Pembukaan Pangan Nusa Produk Dalam Negeri 2014 di Stadion Kanjuruhan Kepanjen Kab Malang, Kamis (19/6). [cahyono]

Kab Malang, Bhirawa
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhamad Lutfi menjamin stok pangan nasional cukup menjelang bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2014. Karena pemerintah sudah mempersiapkan stok pangan baik itu beras, gula, daging, dan bahan pokok lainnya.
Dan biasanya 60 hari sebelum puasa harga sembako di berbagai pasar tradisional maupun pasar modern mengalami kenaikan harga.  Dengan kenaikan harga sembako itu, kata dia,pihaknya terus melakukan pemantauan di berbagai dareah di Indonesia. “Itu kita lakukan agar kenaikan harga sembako tidak terlalu memberatkan masyarakat. Dan jika kenaikan harga sembako memberatkan masyarakat, tentunya pemerintah akan segera mengendalikan harga kebutuhan bahan pangan agar harga sembako tidak terlalu tinggi,” ujar Mendag Muhamad Lutfi seusai membuka Pameran Pangan Nusa Produk Dalam Negeri 2014 di lapangan luar Stadion Kanjuruhan Kepanjen Kecamatan Kepanjen, Kamis (19/6).
Disebutkan Lutfi, saat ini kenaikan harga sembako menjelang bulan suci Ramadan sebesar 5-10 persen. Dan kenaikan harga itu bisa dikatakan wajar seiring adanya peningkatan permintaan pasar. Kenaikan yang cukup signifikan ada pada harga ayam dan telur. Namun, kenaikan itu masih dianggap dalam batas kewajaran.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan, pemantauan terhadap harga pangan menjelang puasa untuk menjamin ketersediaan stok pangan dan inflasi. Karena konsumsi makanan olahan masyarakat dengan pendapatan rendah di pedesaan mencapai 64 persen. Sedangkan masyarakat dengan pendapatan rendah di perkotaan mencapai 72 persen. Konsumsi pangan olahan ini sedemikian tingginya, seperti yang dijual di toko-toko modern. “Oleh karena itu, kami ingin memastikan adanya ketersediaan stok kebutuhan pokok masyarakat serta menjaga tingkat inflasinya,” tandas Lutfi.
Di tempat yang sama, Direktorat Jendral Perdagangan Dalam Negeri (Dirjen PDN) Kementerian Perdagangan Srie Agustina menambahkan, untuk menjamin stok pangan menjelang puasa, selain menjaga kebutuhan bahan pokok agar tidak ada kekuarangan, maka pemerintah juga menjamin ketersedian makanan olahan yang dibuat oleh masyarakat. Sehingga untuk meningkatkan makanan olahan tersebut, pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan menggelar Pameran Pangan Nusa Produk Dalam Negeri 2014 di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang.
“Hal itu bertujuan meningkatkan potensi produk lokal, serta meningkatkan perekonomian daerah, dan memaksimalkan potensi pasar dalam negeri. Selain itu juga, untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan. Dengan memunculkan wirausaha baru pada masyarakat, maka secara otomatis hal tersebut akan membuka lapangan pekerjaan baru,” ucapnya.
Dijelaskannya, pameran ini berfungsi sebagai ajang persaingan sehat bagi para Usaha Kecil Menengah (UKM), serta  sarana menjalin misi dagang lokal guna membangun konektivitas, jejaring dan transaksi penjualan produk-produk UKM antar provinsi. Dengan digelarnya pameran ini, maka diharapkan pemerintah daerah akan lebih serius untuk mengembangkan produk yang dihasilkan masyarakat. [cyn]

Rate this article!
Tags: