Pemerintah Janji Tingkatkan Remunerasi TNI

24-janjiJakarta, Bhirawa
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengungkapkan, pemerintah berjanji meningkatkan kesejahteraan prajurit, dengan meningkatkan tunjangan kinerja atau remunerasi, sehingga diharapkan tentara lebih kuat dan profesional dalam menjalankan tugasnya.
“Beberapa waktu lalu Pak Presiden Joko Widodo saat memberikan pengarahan di Pangkalan Komando Satuan di Kalimantan, beliau menyampaikan, TNI akan mendapat tambahan peningkatan remunerasi dari 37 persen menjadi sekitar 50 persen,” kata Panglima TNI usai Rapat Pimpinan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Selasa (23/12) kemarin.
Proses peningkatan kesejahteraan prajurit seiring dengan perawatan alat utama sistem persenjataan TNI yang masuk dalam rencana strategis TNI. Hal itu lanjut Moeldoko, telah disampaikan kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Komisi I DPR RI.
“Itu yang jadi drive dalam penyelenggaraan anggaran ke depan,” terangnya.
Rapim TNI 2015 membahas tiga rencana strategis, yakni rencana strategis pembangunan dan pengembangan kemampuan TNI, rencana strategis kesejahteraan dan renstra perawatan alat utama sistem senjata (Alutsista).
“Dalam renstra tahun 2015-2019, kita akan membangun kesejahteraan prajurit, baik dari segi penggajian, perumahan maupun kesehatan,” kata Moeldoko.
Tak hanya itu, dalam renstra II TNI akan menganggarkan untuk pemeliharaan dan perbaikan alutsista TNI.
“Saat ini kita telah banyak membeli alutsista canggih dan mahal, tapi kita belum punya rencana pemeliharaan. Pada kurun tertentu harus diperbaiki. Kalau tak tersusun dalam renstra ini berbahaya. Kala tak menyiapkan dana bisa-bisa dikanibal kanan-kiri,” kata Moeldoko.
Kita boleh berbangga bahwa pembangunan Minimum Essential Forces (MEF) TNI hingga renstra tahap I 2010-2014 telah mencapai kurang lebih 38 persen dari pembangunan kekuatan dan pengembangan kemampuan, namun besaran tersebut belum menyangkut pembangunan kesejahteraan dan belum menyentuh upaya menjaga masa pakai alutsista yang telah dimiliki saat ini, kata Moeldoko. Oleh karena itu, ketiga renstra tersebut merupakan kosistensi Indonesia terhadap komitmen menjadikan TNI yang profesional, militan, solid, sejahtera, dicintai dan dibanggakan rakyat.
Upaya membangun manajemen TNI yang solid dan adaptable, serta interoperabilitas operasional termasuk peran teritorial TNI, harus menjadi titik berat dalam implementasi renstra pembangunan dan pengembangan kemampuan 2015-2019, yang didalamnya secara eksplisit memuat upaya mengeleminasi ego sektoral.
Sementara itu, hari ini terakhir Rapim TNI yang dipimpin langsung oleh Panglima TNI dengan peserta 173 Perwira Tinggi beserta para Kepala Staf Angkatan. Rapim ini mengundang sejumlah Menteri kabinet kerja untuk memberikan pembekalan, yakni Menko Polhukam Tedjo Edy Purdjiatno dan Menko Kemaritiman Indro S. [ant.ira]

Keterangan Foto : Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko (kedua kiri) melakukan salam komando bersama KASAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kiri), KASAL Laksamana TNI Marsetio (kedua kanan) dan KASAU Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia (kanan) usai memberikan keterangan disela Rapat Pimpinan (Rapim) TNI Tahun 2015 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Selasa (23/12).

Tags: