Pemerintah Kabupaten Blitar Siapkan Ruang Isolasi Pemudik di 220 Desa

Mujianto. [Hartono/Bhirawa]

Kabupaten Blitar, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar telah siapkan Ruang Isolasi bagi Pemudik di seluruh Desa di Kabupaten Blitar.
Kepala Dinas Pemberdayaan dan Desa Kabupaten Blitar, Mujianto mengatakan, sesuai Surat Edaran Kemendes PDTT nomor 8 tahun 2020 tentang Desa Tanggap Covid-19 dan Penegasan Padat Karya Tunai Desa, saat ini anggaran di Desa bisa digeser pemanfaatannya untuk fokus penanganan dampak Covid-19.
“Bahkan kini seluruh desa di Kabupaten Blitar sebanyak 220 Desa telah diinstruksikan menyiapkan lokasi isolasi bagi pemudik, berupa rumah atau fasilitas umum yang representatif,” kata Mujianto.
Lanjut Mujianto, ruang isolasi ini khusus untuk karantina ketika ada mobilisasi warga yang datang mudik ke Desa di Kabupaten Blitar. Namun meskipun sudah ada himbauan untuk tidak mudik, namun tidak menutup pihaknya memprediksi kemungkinan masih ada pemudik yang kembali ke Desanya, baik menggunakan kendaraan umum maupun pribadi.
“Kita lakukan sebagai langkah antisipasi jika ada warga yang tetap kembali pulang ke Desanya,” jelasnya.
Selain itu dikatakan Mujianto, pihaknya menegaskan agar Desa juga berkewajiban menyiapkan logistik untuk keperluan pemudik. Dimana nantinya para pemudik yang berasal dari daerah yang dinyatakan zona merah utamanya harus diisolasi selama 14 hari sesuai protokol yang ada.
“Untuk saat ini, teknis perubahan anggaran masih dalam proses. Sedangkan untuk penanganan Covid-19 nantinya anggaran bisa menggunakan Dana Desa maupun Alokasi Dana Desa, namun yang memiliki potensi besar adalah dari dana desa karena bersumber dari APBN,” ujarnya.
Tambah Mujianto, pihaknya juga merasa perlu dilakukan edukasi kepada masyarakat terkait hal ini yang dilakukan kepada Pemerintahan Desa, karena mencari tempat juga isolasi tidak mudah, dimana ada beberapa desa yang pesimis dan khawatir bahwa yang datang akan menyebarkan virus corona, sehingga keberatan lingkungannya dipakai ruang isolasi.
“Awalnya memang tidak mudah untuk menunjuk lokasi isolasi bagi pemudik dari luar Desa, sehingga ini perlu ada edukasi agar masyarakat memahami, dan sehingga setiap Desa akhirnya memiliki ruang isolasi,” imbuhnya. [htn]

Tags: