Pemerintah Kabupaten Bondowoso Tak Gratiskan Semua Santri Rapid Test

Sekretaris Daerah Kabupaten Bondowoso, H Syaifullah, S.E, M.Si. (Ihsan Kholil/Bhirawa).

Bondowoso, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso, Provinsi Jawa Timur tidak akan menggratiskan semua santri untuk melakukan rapid test. Sebab saat ini Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sangat terbatas. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah H Syaifullah, S.E, M.Si.

“Terkait Rapid Test itu Pemerintah Kabupaten Bondowoso tidak mungkin menggratiskan semuanya, karena APBD Bondowoso sangat terbatas, kita lihat di kabupaten lain juga sama mereka juga tidak menggratiskan semua,” ungkap Sekda melalui sambungan seluler, Sabtu (6/6).

Adapun jumlah santri yang mondok di luar daerah maupun di dalam Kabupaten Bondowoso sendiri ada sekitar 22ribu orang.

“Jadi tidak mungkin jumlah segitu itu dicover semua untuk dilakukan rapid test secara gratis,”jelas mantan ASN Pemkab Situbondo itu.

Akan tetapi kata Sekda, rapid test secara gratis tetap akan dilakukan. Namun hanya saja diprioritaskan kepada santri yang terdapat gejala-gejala seperti orang yang terkena corona. Ditegaskannya, entah itu santri yang akan kembali ke pesantren di Bondowoso maupun santri yang akan kembali ke Pondok Pesantren yang ada di luar Bondowoso.

“Gejala seperti flu terus-terusan, suhu tubuhnya panas terus menerus sampai 40 derajat. Ketika ada gejala seperti itu baru kita akan lakukan rapid test gratis,” terang pria asli kelahiran Bondowoso itu.

Senada apa yang disampaikan, Juru bicara gugus tugas Covid-19, Muhammad Imron, M.M.Kes menambahkan bahwa, Pemkab Bondowoso melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) akan memprioritaskan terhadap santri yang berasal dari kecamatan zona merah untuk dilakukan rapid test secara gratis.

“Karena kita masih belum ada penambahan dari alokasi dana untuk rapid test, maka sesuai yang menjadi kebijakan dari gugus tugas, akan memberikan prioritas dulu kepada santri yang akan kembali ke Pondok Pesantren yang ada di luar Bondowoso, maupun santri yang akan kembali ke Pondok Pesantren yang ada di Bondowoso untuk dilakukan rapid test secara gratis bagi mereka yang berdomisili di zona merah,” urainya.

Kata Imron, kendati santri yang berasal bukan dari zona merah, akan tetapi memiliki gejala-gejala klinis. Maka gugus tugas Covid-19 juga akan memfasilitasi untuk dilakukan rapid test secara gratis.

Sedangkan, bagi santri yang berasal dari luar Bondowoso untuk masuk ke kota Tape ini, wajib dilakukan rapid test. Kendati, jika tidak melakukan rapid test, yang paling penting sebelum masuk ke Bondowoso mereka dinyatakan sehat dan dibuktikan dengan suarat keterangan sehat dari Puskesmas tempat mereka masing-masing.

Kepala Dinas Kesehatan itu mengaku, bahwa Pemkab Bondowoso melalui Dinkes setempat sudah memesan alat rapid test, sebanyak kurang lebih 8ribu paket.

Dijelaskannya, sesuai dengan arahan ketua gugus tugas Covid-19 (Bupati Bondowoso-Red). Sebanyak 8ribu alat rapid test itu akan diperuntukan untuk santri yang berasal dari zona kecamatan merah.

“Tenaga kesehatan yang ada di baris depan, dan untuk masyarakat yang sudah kontak erat dengan pasien yang reakif,”sambungnya.

Namun secara keseluruhan, gugus tugas Covid-19 Bondowoso masih belum mengetahui jumlah santri yang akan kembali kepondok sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

“Karena jadwal yang akan kembali ke Pondok Pesantren di layar dan di dalam Bondowoso masih belum kita terima untuk melakukan penataan santri yang berasal dari kawasan merah,” tutupnya.[san]

Tags: