Pemerintah Kabupaten Madiun Diseminasi Audit Kasus Stunting

Usai penyerahan bantuan asupan gizi ibu bayi dan anak bawah dua tahun dari CSR PT Kereta Api Indonesia (Persero) DAOP VII Madiun. Dan pemberian paket sembako secara simbolis kepada anak-anak yang terkena stunting dilanjutkan Bupati Madiun, H. Ahmad Dawami foto bersama.[sudarno/bhirawa]

Kab Madiun, Bhirawa.
Pemerintah Kabupaten Madiun melakukan Diseminasi Hasil Audit Kasus Stunting dan Intensifikasi Pelayanan KB Kabupaten Madiun tahun 2022 di Pendopo Muda Graha, Kamis (1/12). Bupati Madiun H. Ahmad Dawami mengatakan kegiatan tersebut sebagai salah bentuk koordinasi dalam rangka memastikan penanganan stunting di setiap wilayah di Kabupaten Madiun.

Kegiatan tersebut juga menjadi ajang untuk melakukan evaluasi yang telah dilakukan. “Kita instrospeksi terhadap tupoksi masing-masing bagaimana intervensi stunting sudah dilakukan , sudah maksimal atau belum?, ada perubahan atau tidak?,” kata Bupati saat diwawancarai.

Atas berkat seluruh kerja keras yang dilakukan, prevalensi angka stunting di Kabupaten Madiun memiliki hasil yang baik yakni berada di angka 13,43 persen. “Angka prevalensi kita sudah berada di angka 13,43 persen di bawah target nasional 14 persen tahun 2024, namun kita harus kejar supaya bisa satu digit,” jelas Kaji Mbing sapaan akrab Bupati Madiun.

Menurut Kaji Mbing, kemajuan suatu negara sangat dipengaruhi oleh rendahnya angka stunting. Semakin rendah angka stunting artinya tingkat kecerdasan anak akan semakin meningkat sehingga Sumber Daya Manusia (SDM) akan bagus.

Dalam kesempatan tersebut, dirinya juga memaparkan beberapa langkah yang akan dilakukan untuk mempercepat penurunan angka stunting. Pertama, adalah gerakan membawa bekal bagi siswa PAUD,TK, SD,SMP, hingga bahkan SMA yang memiliki komposisi makanan sehat. Tujuannya adalah agar para siswa gemar makan sayur.

Kedua, pencanangan gerakan infaq shodaqoh stunting. Bupati mengatakan, jika langkah tersebut akan dilakukan mengingat stunting tidak hanya terjadi akibat kemiskinan. Dengan kegiatan tersebut diharapkan akan ada nilai spiritual dan apabila dilakukan dengan pengelolaan yang baik maka akan memiliki kebermanfaatan. “Stunting tidak bisa dipasrahkan kepada pemerintah saja, karena ini soal mindset. Kalau ini menjadi suatu pergerakan dan masyarakat sudah bergerak maka masyarakat sudah memahami,” tandasnya.

Juga dilakukan penyerahan bantuan asupan gizi ibu bayi dan anak bawah dua tahun dari CSR PT Kereta Api Indonesia (Persero) DAOP VII Madiun. Dan pemberian paket sembako secara simbolis kepada anak-anak yang terkena stunting.[dar.ca]

Tags: