Pemerintah Kabupaten Pasuruan Bagikan Masker

Petugas BPBD dan Camat Tosari, Kabupaten Pasuruan saat memberikan ribuan masker masyarakat dari Tosari. Mulai hari ini, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan mulai terkena dampak debu vulkanik Gunung Bromo, Kamis (28/3).

Pasuruan, Bhirawa
Aktifitas Gunung Bromo semakian menunjukkan peningkatan erupsinya. Pasalnya sejak, Kamis (28/3) dini hari, sebagian besar masyarakat dari suku Tengger di Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan mulai terkena dampak debu vulkanik Gunung Bromo.
Dua desa yang paling parah di hujani debu vulkanik di Kecamatan Tosari, yakni Desa Wonokitri dan Desa Tosari. Keketabalan abu vullanik sudah mencapai 1 milimeter. Meski demikian, masyarakat dari suku Tengger di Kecamatan Tosari tidak terpengaruh dengan meningkatnya aktifitas Gunung Bromo.
“Gunung Bromo memang sudah mengeluarkan debu lumayan tebal, tapi tidak ada pengaruhnya sama sekali bagi kami. Malahan, debu ini berkah tersendiri karena bisa menyuburkan tanaman di area lereng Gunung Bromo,” ujar Hesti, warga Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Kamis (28/3).
Saat ini masyarakat Tengger tetap melakukan aktifitas seperti biasanya, yakni bercocok tanam hingga lainnya.
“Rutinitas kami setiap harinya bercocok taman masih tetap dilakukan. Memang, tanaman sayuran saya sempat ditutupi abu vulkanik. Tapi, saat hujan turun, hilang dengan sendirinya,” kata Rohman, warga lainnya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pemkab Pasuruan melaui BPBD langsung tanggap darurat diantaranya dengan membagikan ribuan masker ke warga sekitar yang terdampak debu vulkanik itu.
Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Bhakti Jati Permana menyampaikan pemberian ribuan masker sebagai upaya antisipasi agar masyarakat dapat menjaga diri dan kesehatannya terkait turunnya debu vulkanik Gunung Bromo.
“Pembagian masker ini merupakan tanggap darurat, karena warga Tengger Pasuruan secara geografis cukup dekat dengan Gunung Bromo,” urai Bhakti Jati Permana.
Pihaknya menghimbau agar masyarakat Kecamatan Tosari tetap mengedepankan untuk menjaga kesehatannya, dengan menggunakan masker yang dibagikan secara gratis.
“Apabila ke luar rumah, kami menghimbau supaya memakai masker. Hal ini supaya tidak ada hal-hal yang negatif yang tidak diinginkan,” kata Bhakti Jati Permana. [hil]

Tags: