Pemerintah Kabupaten Sidoarjo Siagakan 26 Pompa Air

Bupati Saiful Ilah saat memantau kondisi pompa air di wilayah Gedangan. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Kondisi banjir yang melanda di beberapa daerah rawan di Sidoarjo sudah mulai surut. Namun, keadaan elevasi atau ketinggian tanah wilayah Sidoarjo yang flat datar, dan muka air tanah ini sangat dangkal. Sehingga membutuhkan waktu untuk aliran air hujan sampai menuju titik pembuangan.
Menurut Plt Dinas Pekerjaan Umum Sidoarjo, Ir Sunarti Setyaningsih, untuk mengatasi hal ini Pemkab Sidoarjo telah mensiagakan 20 pompa air dan enam pompa air portable. Pompa yang dipersiapkan untuk mengatasi genangan itu telah disiagakan dan siap dioperasionalkan dibeberapa titik rawan banjir yang ada di wilayah Sidoarjo.
”Diantaranya Pompa GMS, Tambaksawah, Tambakrejo Gang Prau, Tambakrejo Gang Kelinci, Tambakrejo Baru, Banjarbendo 1 dan Banjarbendo 2, Sambibulu, Klenteng Kota, Kapasan Sidokare, Lemahputro, Karanggayam, Rangkah, Pucang depan Rumdin Wabup Sidoarjo, Kedungkampil, Kalitengah, Juwet Kenongo, Kedungpandan, Bluru Kidul, Anggaswangi dan lima unit pompa portable, serta pompa portable di Kedungrejo,” jelas Sunarti Setyaningsih.
Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah juga menegaskan, kalau pihaknya selalu memantau kondisi banjir, bahkan keliling ke beberapa tempat, melihat dari dekat kondisi banjir yang sebenarnya. Ia tidak menerima begitu saja masukan dari anak buahnya, dan informasi dari masyarakat, bahkan ingin membuktikan sendiri mamantau kondisi air.
Menurut bupati, hingga kini (22/1) kondisi banjir Sidoarjo sudah surut seperti semula, hanya ada di wilayah Griya Mapan Santosa yang masih banjir. Sehingga pihaknya telah mencarikan solusinya dengan menempatkan dua pompa air. Pompa itu terus terpantau, dan dioperasional hingga tuntas.
”Semoga solusi yang kita berikan cepat mengatasi banjir yang ada di perumahan itu. Sehingga tidak akan mengganggu aktivitas warga,” ujar Saiful Ilah.
Sementara di wilayah Jl Raya Porong juga sudah tidak tergenang air lagi. Namun warga kalau lewat jalan itu harus berhati-hati, karena jalannya ada yang rusak, berlubang-lubang. ”Karena terendam air selama tiga hari, tentu saja bisa merusak jalan, aspal menjadi berubang-lubang. Kita koordinasi terus semoga cepat teratasi,” pungkas Saiful Ilah. [ach]

Tags: