Pemerintah Kabupaten Sidoarjo Wujudkan Pesantren Bersih dan Sehat

Suasana Orientasi Pendampingan Poskestren yang dilaksanakan Dinkes Sidoarjo, Senin (22/4) kemarin. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Menindaklanjuti program 100 hari Gubernur Jatim, Pemkab Sidoarjo siap mewujudkan pesantren di Sidoarjo menjadi pesantren yang bersih dan sehat sebagai pesantren pilihan masyarakat. Baik itu pesantren di bawah naungan Muhammadiyah maupun pesantren naungan Nahdlatul Ulama (NU).
Maka dalam merealisasikan program ini, pihak Pemkab Sidoarjo melalui Dinas Kesehatan Sidoarjo telah melakukan Orientasi Pendampingan Poskestren (Pos Kesehatan Pesantren) selama dua hari, mulai tanggal 22 hingga 23 April 2019. Dengan mengundang seluruh perwakilan Ponpes yang ada di Sidoarjo.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Sidoarjo, dr Zuhaida MKes mengatakan, kalau kegiatan ini diharapkan Ponpes – ponpes yang ada di Jatim lebih meningkatkan keberadaannya. Yakni dari sisi peningkatan perilaku peningkatan hidup bersih dan sehat.
Dr Zuhaida juga menjelaskan, kalau Ponpes itu sebenarnya sudah sering mendapatkan pembinaan, akan tetapi tingkat keberadaan kemandiriannya masih kurang. Utamanya pada kemandirian Poskestren itu belum sesuai dengan yang harapan. Jadi tingkatannya masih sangat rendah. ”Makanya dengan adanya kegaitan seperti ini, kami sangat berharap bisa meningkat yang lebih baik lagi. Yakni pada tingkat purnama atau mandiri,” harapnya.
Dalam pelaksanaan ini tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, tetapi harus dilakukan secara bersama-sama dan kerjasama yang baik pula. Termasuk kerjasama dengan beberapa Ormas, Ponpes, Fatayat dan Aisiyah. Ada sekitar 10 Ormas yang telah kita lakukan pendampingan sekarang ini.
“Jadi kalau kegiatan awal ini bisa optimal, tentu saja nantinya bisa ditindaklanjuti untuk tahun-tahun kedepan. Diharapkan kedepan bentuk perilaku bersih dan sehat untuk santriwan-santriwati secara bertahap akan bisa terwujud,” harapnya.
Sementara itu, Ketua RMI (Rabithah Ma’ahid Islamiyah), Asosiasi Ponpes Islami Sidoarjo, Abdul Khobir, mengaku kegiatan seperti ini sangat bagus sekali untuk memotivasi para santriwan – santriwati agar dalam kehidupan sehari-hari bisa berperilaku hidup bersih dan sehat.
“Kami lebih disadarkan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. Yakni menyadarkan agar mindset Ponpes bisa menjaga kebersihan dengan tidak kegabah, ceroboh. Misalnya, memakai sarana mandi, seperti sabun jangan menjadi satu,” katanya.
Adapun fungsi Poskestren itu sendiri adalah sebagai wadah pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan, dalam alih informasi, pengetahuan dan keterampilan, dari petugas kepada warga pondok pesantren dan masyarakat sekitarnya, dan antar sesama pondok pesantren dalam rangka meningkatkan perilaku hidup sehat.
Termasuk juga sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar kepada warga pondok pesantren dan masyarakat sekitarnya. Juga sebagai wadah pembelajaran tentang nilai dan ajaran agama Islam dalam menghadapi permasalahan kesehatan. ”Makanya kegiatan ini sangat bermanfaat sekali bagi Ponpes yang ada di Sidoarjo,” pungkas Abdul Khobir. [ach]

Tags: