Pemerintah Kabupaten Tulungagung Salurkan Bantuan Korban Banjir

Maryoto Birowo meninjau lokasi banjir dan memberikan bantuan sembako pada korban banjir.

Tulungagung, Bhirawa
Pasca bencana banjir di Dusun Kasrepan Desa Demuk Kecamatan Pucanglaban dan Dusun Kalituri Desa Waung Kecamatan Boyolangu, Pemkab Tulungagung langsung memberikan bantuan pemberian sembako pada para korban banjir. Pemberian bantuan sembako tersebut diberikan langsung oleh Plt Bupati Tulungagung, Drs Maryoto Birowo MM.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung, Suroto SSos MSi, pada Bhirawa, Minggu (10/3), mengungkapkan semua warga yang terdampak bencana banjir sudah mendapat bantuan dari Pemkab Tulungagung. Utamnya, sembako.
“Pemberian langsung dilakukan oleh Plt Bupati Tulungagung utamanya di dua lokasi kejadian banjir, yakni di Dusun Kalituri Desa Waung Kecamatan Boyolangu dan di Desa Kasrepan Desa Demuk Kecamatan Pucanglaban,” paparnya.
Sebelumnya, Maryoto Birowo mengungkapkan data yang diperolehnya menyebutkan jumlah rumah yang terdampak langsung bencana banjir di Kabupaten Tulungagung pada Kamis (7/3) lalu mencapai 83 rumah. “Di Dusun Kasrepan Kecamatan Pucanglaban yang terendam sebanyak 37 rumah atau 37 KK. Sisanya di Dusun Kalituri Desa Waung Kecamatan Boyolangu,” katanya.
Selanjutnya, Maryoto Birowo menyatakan tim dinas pekerjaan umum (PU) Kabupaten Tulungagung akan melakukan perbaikan tanggul yang jebol di Desa Waung Kecamatan Boyolangu dan normalisasi Sungai Kasrepan di Desa Demuk Kecamatan Pucanglaban.
“Khusus Sungai Kasrepan, nanti Dinas PU Pengairan dan jajaran terkait guna melakukan normalisasi sampah agar fungsi pembuangan di luweng sungai lancar lagi. Di titik lubang pembuangan nanti dibersihkan dan turap penyangga sungai dikuatkan lagi” paparnya.
Sementara itu, Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung memperkirakan ratusan hektar sawah tergenang saat banjir terjadi tiga hari lalu. Sawah yang tergenang banjir berada di 11 kecamatan.
Koordinator Penanggulangan Organisme Pengganggu Tumbuhan Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung, Gatot Rahayu, mengatakan dari lahan persawahan yang terendam banjir di 11 kecamatan tersebut, dua kecamatan di antaranya tergolong parah. Yakni di Kecamatan Boyolangu dan Kecamatan Rejotangan.
“Saat ini kami belum bisa memastikan apakah tanaman padi yang terendam itu gagal panen atau tidak. Masih dalam pendataan,” ujarnya.
Jika sampai gagal panen, menurut dia, petani yang ikut asuransi usaha tani bisa melakukan klaim Rp 6 juta per hektar. Sedang yang tidak iukut asuransi usaha tani menunggu bantuan benih sekitar 25 kilogram dari Pemkab Tulungagung.
“Kalau tidak ikut asuransi usaha tani, petani merugi untuk biaya operasional,” terangnya.
Sedang, Kasi Pengelelolaan dan Sarana Prasarana Bidi Daya Dinas Perikanan Kabupaten Tulungagung, Andra Rejekening Rahayu, memperkirakan potensi kerugian pembudidaya ikan akibat banjir mencapai sekitar Rp 1,2 miliar. Kerugian tersebut karena ikan budidaya seperti ikan patin, ikan gurami dan lele banyak yang lepas dari kolam.
“Pembudidaya ikan yang banyak merugi akibat banjir berada di Kecamatan Boyolangu, Kalidawir dan Rejotangan. Soal bantuan bagi mereka akan dirapatkan pada Senin (11/3) dengan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jatim dan Plt Bupati Tulungagung,” bebernya. (wed)

Tags: