Pemerintah Kota Batu Berdayakan Tuna Netra Melalui Teknologi

Suasana pelatihan ‘Androd Bicara’ untuk tuna netra yang di gelar DPC Pertuni Batu di Desa Mojorejo Batu, Kamis (17/6).

Pemkot Batu,Bhirawa
Para penyandang tuna netra di Kota Batu tak ingin komunitasnya dipandang sebagai obyek yang harus disantuni. Mereka ingin diberi kesempatan untuk mengembangkan potensi kemampuan tuna netra luar biasa. Kamis (17/6), DPC Pertuni Kota Batu mengadakan pelatihan penggunaan teknologi Smartphone atau HP bagi para penyandang tuna netra.

Pelatihan bertajuk ‘HP Android Bicara’ ini dilaksanakan selama lima minggu bertempat di DPC Persatuan Tuna Rungu Indonesia (Pertuni) Kota Batu yang berlokasi Jl Indragiri Desa Mojorejo, Kota Batu. “Hari ini adalah pembukaan pelatihan penggunaan Smartphone yang diikuti 15 tuna netra dan dilaksanakan seminggu sekali, tepatnya setiap hari Kamis,” ujar Ketua DPC Pertuni Batu, Suryanto, Kamis (17/6).

Ia menjelaskan dengan pelatihan ini para tuna netra juga bisa menggunakan sendiri teknologi smartphone dan memanfaatkannya untuk menunjang pengembangan potensi mereka. Suryanto mencontohkan, dengan teknologi smartphone ini para tuna netra bisa berjualan online, menawarkan jasa pemijatan,dan jasa menyanyi secara online. “Seperti Ahmad Shihab, 14 tahun, hafidz yang hapal 20 Juz sudah sering diundang menjadi qori’ pada acara- acara di Balai Kota Batu,” jelas Suryanto.

Pelatihan smartphone ini, katanya, merupakan satu dari empat proram pelatihan yang dibuat DPC Pertuni Batu. Tiga pelatihan yang lain yaitu, program Alquran Braille, program pijat tuna netra (massage), dan program Orientasi Mobilitas (OM) di ruang publik.

Khusus Alquran Braille, pihak DPC Pertuni Batu menggandeng Daruttatuhid peduli. Kemudian pelatihan membaca Alqurannya dilaksanakan di Masjid Baidoll Muttaqin yang berlokasi di Kampung Hendrik, Kelurahan Ngaglik kota Batu.

Empat macam pelatihan yang dilaksanakan DPC Pertuni Batu hanya bisa dilaksanakan selama dua tahun sekali. Hal ini berkaitan dengan keterbatasan anggaran dimana Pertuni Batu hanya memanfaatkan dana hibah Pemkot Batu yang diberikan dua tahun sekali. “Kami berharap ada perhatian dari pemerintah agar pelatihan ini bisa lebih maksimal. Diharapkan agar program pelatihan Pertuni ini bisa masuk APBD Batu sehingga pelatihan bisa dilaksanakan setiap tahun,” harap Suryanto.

Ditambahkan instruktur atau pelatih dari program HP android bicara, Tri Febri Choirun Nizam SPd bahwa pelatihan ini sudah masuk angkatan kedua. Setiap angkatan diikuti sektar 15 peserta dan pelatihan hanya dilaksanakan seminggu sekali.

“Selain terbatasnya anggaran, pelatihan android bicara inidilaksanakan seminggu sekali karena ada tiga jenis pelatihan lainnya yang digelar Pertuni Batu selama satu minggu. Yaitu, Alquran Braille, program pijat tuna netra, dan program Orientasi Mobilitas Ruang Publik,” jelas Febri.[nas]

Tags: