Pemerintah Kota Batu Larang dan Antisipasi Datangnya Pemudik

Pemkot Batu melalui Satgas Covid-19 bersama TNI- Polri melarang adanya giat mudik dan akan memaksimalkan fungsi pos pemeriksaan yang ada di perbatasan kota.

Pemkot Batu, Bhirawa.
Pemkot Batu telah melarang warganya mudik. Baik mereka yang dari dalam maupun luar Kota Batu. Karena itu Pemkot menambah pos pemeriksaan di perbatasan pintu masuk Kota Batu. Namun demikian Kota Batu tetap menyiapkan tiga shelter bagi pemudik dari luar kota sebagai tempat karantina.
Pelarangan mudik ini dikeluarkan Pemkot untuk menindaklanjuti instruksi Presiden. Dan mengantisipasi adanya warga yang membandel, Pemkot menambah pos pemeriksaan di perbatasan pintu masuk Kota Batu. “Pelarangan mudik ini sesuai instruksi Presiden terkait pencegahan dan penyebaran virus corona atau covid-19,” ujar Wakil Satgas Covid-19 Kota Batu, Ir. Punjul Santoso M.M, Jumat (24/4).
Meskipun larangan mudik ini telah dikeluarkan, namun hampir bisa dipastikan pada saat mudik tiba pasti akan ada saja yang melakukan mudik menggunakan mobil pribadi. Dengan pertimbangan ini maka Pemkot memutuskan untuk menambah pos pemeriksanaan di perbatasan masuk Kota Batu.
Sebelumnya, Pemkot batu sudah siapkan dua pos pemeriksaan di Simpang Tiga Pendem dan Songgoriti. Namun masih kurang efektif karena masih banyak pemudik melewati Cangar dari Kabupaten Mojokerto dan Jalan Raya Giripurno dari Karangploso, Kabupaten Malang.
Sehingga dua akses jalan menuju Kota Batu tersebut akan ditambah pos pemeriksaan. Yakni pos Junggo pintu masuk dari arah pacet dan Pos Alun-Alun Kota Batu. Dengan waktu pelaksanaan check point setiap hari Jum’at sampai dengan Minggu Pukul 16.00 – 21.00 WIB. Khusus Alun-Alun akan berlangsung 24 jam.
Selain posko pemeriksaan untuk antisipasi pemudik, Pemkot juga tetap menyiapkan tiga shelter bagi pemudik dari luar kota. Dikatakan Jubir Covid-19 Kota Batu, M. Chori bahwa untuk tiga shelter yang disiapkan meliputi gedung Bima Shakti di Songgoriti dengan daya tampung 200 orang, gedung P4TK di Pendem dengan daya tampung 120 orang, dan gedung Talitha Kum Metro Sisir dengan daya tampung 60 orang.
“Apabila kebutuhan ruang meningkat, kapasitas kamar bisa dioptimalkan dengan menambah bad atau tempat tidur. Selain itu juga ada hall yang cukup luas sebagai cadangan ruangan serta serta cadangan bad tempat tidur,”ujar Chori.(nas)

Tags: