Pemerintah Kota Blitar Gelar Grebek Pancasila

Wali Kota Blitar Muh. Samanhudi Anwar saat membaca Teks Pancasila pada Upacara Budaya Grebeg Pancasila di Aloon-Aloon Kota Blitar.

(Hari Lahir Pancasila)
Kota Blitar, Bhirawa.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tradisi memperingati Hari Lahir Pancasila dengan melaksanakan Grebek Pancasila di Kota Blitar dilaksanakan mulai sore sampai tengah malam.
Wali Kota Blitar, Muh. Samanhudi Anwar mengatakan pelaksanaan ritual Peringatan Hari Lahirnya Pancasila sengaja dilaksanakan sore sampai malam karena bertepatan dengan bulan Suci Ramadhan.
“Bertepatan dengan pelaksanaan Puasa pada Bulan Ramadhan kali ini prosesi Grebeg Pancasila dilaksanakan mulai sore hingga malam hari,” kata Muh. Samanhudi Anwar. Sedangkan Prosesi Grebek Pancasila dimulai sekitar pukul 15.30 WIB dengan tradisi yang diawali dengan Bedhol Pusaka atau pemindahan Pusaka dari Rumah Dinas Wali Kota Blitar di Jl. Sudanco Supriyadi diarak menuju Kantor Pemkot Blitar di jalan Merdeka. Pusaka yang disimpan rapi dalam tiga peti kayu itu berupa Teks Pancasila, Teks Pidato Bung Karno pada 1 Juni 1945 dan Bendera Merah Putih . Selain itu ada ukiran kayu Burung Garuda dan photo Bung Karno. Benda pusaka tersebut merupakan peninggalan Bung Karno di Kota Blitar yang selama ini disimpan di Istana Gebang Jl. Sultan Agung.
Setelah itu dilanjutkan dengan malam Tirakatan yang dipusatkan di Balai Kota Koesoma Wicitra Kota Blitar.  Kemudian tepat pukul 08.00 WIB, acara dilanjutkan dengan Upacara Budaya dan Kirab Gunungan Lima yang digelar di Aloon-Aloon Kota Blitar, dimana kirab Lima Gunungan yang dijadikan sebagai simbol Lima Sila dalam Pancasila dari Aloon-Aloon menuju makam Bung Karno dengan teman “Saya Indonesia, Saya Pancasila, Pancasila Sebagai Pemersatu Bangsa Dalam Kebhinekaan”.
“Saat ini kegiatan Grebeg Pancasila adalah tradisi setiap peringatan Hari Lahir Pancasila, dan Alhamdulillah pada tahun ini bertepatan dengan bulan Suci Ramadhan. Agar semua berjalan sempurna dan tidak menganggu kekhusukan menjalankan ibadah puasa maka acara grebek pusaka ini kita laksanakan malam hari,” ujarnya.
Pada sambutanya orang nomor satu di Kota Blitar tersebut merasa bersyukur dan bangga karena sejak tahun ini,  tanggal 1 Juni sebagai hari lahirnya Pancasila telah diperingati dengan menetapkannya sebagai Hari Libur Nasional.
“Awalnya memang hanya di Kota Blitar peringatan  1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila dengan menggelar Grebek Pancasila dan saat ini secara Nasional bisa diperingati secara bersama-sama.  Untuk itu kita sebagai warga Kota Blitar harus bangga karena dari Kota Blitar Peringatan Hari Lahir Pancasila akhirnya diakui Pemerintah,” terangnya.
Pada kesempatan itu Wali Kota Samanhudi Anwar juga membacakan sambutan Presiden Jokowi.  Samanhudi mengingatkan warga Indonesia khususnya warga Kota Blitar untuk bersama menjaga semangat persatuan dalam Kebhinekaan. Selain itu juga disampaikan ketegasan Pemerintah dalam menindak semua unsur yang bisa menggoyang keutuhan NKRI.
“Saya berharap, warga Blitar bisa menjaga keberagaman ini supaya menjadi contoh bagi daerah lainnya,” ungkapnya.
Tak hanya serangkaian Grebek Pancasila,  tahun ini Pemkot Blitar juga menggelar Pawai Lampion setelah acara Kirab Gunungan Lima.  Hal tersebut membuat warga Kota Blitar tumpah ruah ke jalanan untuk menyaksikan. Imam (34) salah satu warga Kota Blitar mengaku jika sengaja meluangkan waktu untuk menyaksikan serangkaian acara Grebek Pancasila tersebut.  Selain penasaran karena baru tahun ini digelar pada malam hari,  ia juga mengaku menyaksikan acara tersebut sambil menunggu waktu sahur.
“Kami sangat senang bisa menyaksikan pelaksanaan Grebeg Pancasila di Kota Blitar sebagai rangkaian Peringatan Hari Lahir Pancasila yang juga diikuti dengan pawai lampion, apalagi bisa dinikmati sampai menjelang sahur,” ungkap Imam. [htn.adv]

Tags: