Pemerintah Kota Probolinggo Bentuk Posko Pengaduan di Kelurahan

Warga Kota Probolinggo antre terima sembako terdampak corona.[wiwit agus prinadi/bhirawa]

(Tangani Terlewatnya Pendataan Bantuan Terdampak Covid 19)
Probolinggo, Bhirawa
Bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) dari dana APBD untuk warga terdampak COVID 19 masih terus didistribusikan ke sejumlah kelurahan di Kota Probolinggo. Secara bergiliran bantuan kepada 250 kepala keluarga (KK) di setiap tahabnya di masing-masing kelurahan. Untuk menangani adanya warga taerdampak covit 19 yang terlewatkan dalam pendataan maka dibentuklah posko pengaduan di setiap kelurahan. Hal ini diungkapkan wali kota Hadi zainal Abidin, Senin 18/5/2020.
Wali Kota Hadi Zainal Abidin, Wawali Mochammad Soufis Subri, Sekda drg Ninik Ira Wibawati nampak memantau pembagian bantuan sesi ketiga, di pendapa kelurahan dengan menerapkan protokol kesehatan.
Camat Kademangan Pujo Agung Satrio mengatakan Kelurahan Triwung Lor melaksanakan pembagian selama dua hari, dimulai Sabtu dan Minggu. Per hari dibagi menjadi 3 sesi atau gelombang, pada pukul 07.00-09.00 lalu pukul 09.30-11.30 dilanjut pukul 13.00-16.00. Jumlah penerima JPS APBD di kelurahan ini mencapai 1.202 KK.
Kelurahan di Kecamatan Kademangan membuka posko pengaduan warga yang belum terdata. “Per siang ini ada 35 pengaduan warga. Bagi warga yang terlewat bisa lapor ke kelurahan, tidak perlu marah-marah, tidak perlu griduh. Kalau benar warga Triwung Lor akan kami sampaikan ke Dinsos sebagai OPD yang membidangi,” terang Pujo.
Wali Kota Habib Hadi mengungkapkan, karena jumlah penerima lebih dari 40 ribu KK maka pembagian dilaksanakan bergilir. Di tahap pertama sudah 11 kelurahan yang memulai pendistribusian paket sembako, saat ini memasuki tahap kedua pendistribusian di 18 kelurahan.
“Mudah-mudahan dalam waktu empat hari, warga kota sudah dapat jaminan pengaman sosial dari APBD Kota Probolinggo. Yang sudah dapat dari pusat dan provinsi tidak dapat dari pemkot ya,” terangnya.
Kepada masyarakat, wali kota mengaku ingin semua masyarakat mendapat bantuan secara merata agar dapat membantu masyarakat terdampak. Karena kondisi saat ini perekonomian sedang lesu dan tidak berjalan seperti biasanya.
Paket sembako yang diterima masyarakat Triwung Lor berupa beras 10 kg, mie instan 20 bungkus dan gula 1 kg. “Beras ini dimanfaatkan untuk mengurangi beban kebutuhan di rumah. Jangan dijual. Bantuan ini insyaallah akan panjenengan terima selama tiga bulan, mulai bulan Mei, Juni dan Juli,” kata mantan anggota DPR RI ini.
Habib Hadi mengimbau masyarakat yang mengetahui ada tetangganya tidak mampu agar segera dilaporkan. Dan, bila ada masyarakat yang mampu, merasa cukup dan punya rejeki untuk membantu masyarakat yang berkekurangan bahkan terdampak COVID 19.
“Dalam menghadapi virus korona, masyarakat harus pakai masker. Cuci tangan, jaga jarak, di rumah saja dan toreh jaga kesehatan. Karena dengan menjaga kesehatan kita ikut melindungi keluarga,” pesan Habib Hadi.
Lebih lanjut dikatakannya sesuai vidcon dilakukan untuk memberikan kepastian data kepada seluruh masyarakat Kota Probolinggo guna menjaga kondusifitas, keterbukaan, kecepatan terkait apa yang dilakukan Pemerintah Kota Probolinggo dalam komando gugus tugas.
Vidcon yang dipimpin Wawali Mochammad Soufis Subri itu didampingi Sekda drg Ninik Ira Wibawati, Plt Direktur RSUD dr Mohamad Saleh yaitu dr Abraar HS Kuddah dan Plt Kepala Dinkes dr NH Hidayati di Command Center, kantor wali kota.
Update data yang disampaikan per 17 Mei 2020 malam, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 302 orang. Yang masih dalam pemantauan ada 25 orang, sedangkan 277 orang sudah selesai pemantauan. “Mereka sudah dipantau terus dilakukan pengecekan agar statusnya tidak meningkat menjadi PDP (Pasien dalam Pengawasan) atau konfirm positif,” ujar Wawali Subri.
Untuk jumlah PDP total 17 orang. Selesai pengawasan 7 orang, dalam pengawasan 6 orang dan yang meninggal sebanyak 4 orang. Dua PDP yang sudah selesai pengawasan dan sembuh berasal dari Kelurahan Sukoharjo dan Kanigaran.
Pasien konfirm positif COVID 19 masih tetap 13 orang, 9 orang masih dirawat dan 4 pasien sembuh. “Hari ini satu tambahan pasien yang sembuh dan dipulangkan dari klaster Makasar. Anaknya yang tertular dari orangtuanya akhirnya sembuh setelah menjalani dua kali swab dan hasilnya negatif,” ungkap wawali.
Subri mengaku bersyukur, 9 dari 3 orang yang dirawat di RSUD dr Mohamad Saleh berpotensi segera dipulangkan. 3 orang yang dimaksud, 2 diantaranya adalah tenaga kesehatan (nakes) yang hasil swab pertamanya menunjukkan negatif. “Alhamdulillah. Tinggal menuggu sekali swab lagi negatif, beliau-beliau (nakes) akan dipulangkan dan masyarakat harus menerima,” kata Subri.
Menurut Subri, ketepatan penanganan kesehatan yang diberikan kepada pasien menunjukkan kerja keras gugus tugas memberikan hasil yang optimal baik itu dari RSUD dan Dinkes.
Pada kesempatan itu, Wawali Subri mengimbau kepada masyarakat, bahwa wali kota bersama forkopimda sungguh-sungguh bekerja keras tidak kenal lelah dan berharap kondisi semakin membaik.
“Mudah-mudahan penyebaran tidak semakin liar, tracing semakin terkontrol sehingga tidak ada namanya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di Kota Probolinggo. Karena kalau sampai dilakukan, semua akan dibatasi. Kami semua bahu-membahu bersama TNI Polri juga DPRD, saling mendukung karena goal-nya adalah pasien konfirm positif COVID 19 tidak semakin bertambah,” lagiambahnya.(Wap)

Tags: