Pemerintah Kota Probolinggo Berbagi Kebahagiaan Bersama 2900 Dhuafa

Wali Kota Probolinggo Habib Hadi menyerahkan bantuan kaum dhuafa.

Pemkot Probolinggo, Bhirawa
Sebanyak 2900 dhuafa di Kota Probolinggo menerima bantuan yang diserahkan oleh Wali Kota Hadi Zainal Abidin, Rabu 29/5 di halaman kantor wali kota. Setiap dhuafa yang berasal dari lima kecamatan ini mendapatkan uang tunai senilai Rp 170 ribu dari dana BAZNAS Kota Probolinggo.
Total dana yang disalurkan untuk meraih kebahagiaan di bulan Ramadan ini sebesar Rp 493 juta. “Kegiatan ini untuk melaksanakan ajaran Islam rukun ke empat, yaitu zakat. Serta meringankan beban masyarakat yang kurang mampu,” kata Ketua BAZNAS, Hasan.
Nampak hadir mendampingi wali kota, ada Wawali Mochammad Soufis Subri, Staf Ahli Paeni, Asisten Pemerintahan Gogol Sudjarwo serta pengurus BAZNAS dan sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Penyerahan bantuan ini, kata Wali Kota Habib Hadi, merupakan komitmen pemerintah untuk memberikan suatu hal kepada masyarakat. Pemerintah harus paham dan mengerti apa yang dibutuhkan masyarakat. Kebijakan pemerintah ke depan harus berpihak kepada masyarakat yang kurang beruntung ekonominya.
Menurutnya, pemerintah harus memberi kebijakan jangka panjang yang mengayomi, melindungi warga Kota Probolinggo. Di antaranya dengan memberikan menggratiskan kesehatan untuk warga kota. “Menyempurnakan pelayanan itu, insyaallah, sambung doanya ya. Karena doa sampean semua mustajab. Yaitu satu ambulance satu kelurahan di akhir tahun ini,” kata wali kota.
Ambulance itu nantinya untuk menolong semua masyarakat secara gratis. Ia tidak ingin masyarakat merasa terbebani sektor kesehatannya. “Insyaallah rajeh manfaatnya. Banyak masyarakat yang tidak tersentuh, ke depannya akan kami perbaiki. Saya jamin tepat sasaran karena saya sendiri yang akan keliling,” ujar Habib Hadi.
Rencana pembangunan RS baru pun disampaikan kepada kaum dhuafa yang didominasi lanjut usia (lansia) itu. Beberapa kali Habib Hadi meminta doa dan dukungan masyarakat agar program tersebut bisa terealisasi sesuai dengan harapan masyarakat. Pembagian Probolinggo Peduli Dhuafa itu melibatkan 29 kelurahan di 5 kecamatan. Karena banyak lansia yang menerima bantuan, maka kelurahan memanggil satu per satu nama penerima bantuan agar tidak terjadi desak-desakan.
Ratusan warga menyerbu Alun-alun Kota Probolinggo, sejqk Selasa 28/5 pagi. Mereka mengantre untuk membeli sembako di pasar murah gelaran Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) setempat. Antusiasme warga menunjukkan pasar murah jelang Hari Raya Idul Fitri memang sudah dinanti-nanti.
Sedikitnya ada 15 OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo ikut dalam pasar murah. Selain sembako, OPD juga menjual ikan segar, jajanan, keperluan lebaran dengan harga lebih murah dibanding di pasaran.
Ada 50 stand yang telah disiapkan. Stand tersebut diisi oleh 15 OPD, UMKM mandiri dan masyarakat. Pasar murah yang dibuka pukul 07.00 sampai 12.00 di dalam Alun-alun itu berlangsung mulai 28 Mei hingga 1 Juni mendatang.
“Pasar murah diharapkan dapat membantu masyarakat lebih mudah memenuhi kebutuhan lebaran dengan harga terjangkau. Juga upaya menekan inflasi sekaligus mengenalkan produk lokal UMKM Kota Probolinggo kepada masyarakat,” jelas Kepala DKUPP Gatot Wahyudi.
Disbudpar misalnya, menjual telor ayam dengan harga Rp 18 ribu per kilogramnya. Padahal di pasaran harga perkilo telor ayam mencapai Rp 22 ribu. Disnaker pun menjual paket sembako dengan harga sangat murah. Dengan uang Rp 20 ribu, warga bisa mendapaikan gula 2 kg, minyak 1 liter dan 2 mie instan. Tentu saja, stand OPD ini pun jadi buruan kaum ibu yang mborong paket sembako tersebut.
Ikan segar pun dijual dengan harga miring. Dinas Perikanan menjual beberapa jenis ikan segar seperti kakap merah, harga jualnya sekitar Rp 50 ribu per kilogram. Di pasar murah warga hanya butuh uang sekitar Rp 35 ribu sudah dapat ikan kakap.
Lebih lanjut Wali Kota Hadi Zainal Abidin mengatakan, pasar murah menjelang Hari Raya Idul Fitri ini untuk mengatasi lonjakan harga dan mengurangi beban pengeluaran masyarakat. “Saya imbau masyarakat untuk manfaatkan momentum ini. Pemerintah Kota Probolinggo bersama OPD siapkan kebutuhan yang dijual dengan harga lebih murah dari pasaran,” katanya.
Habib Hadi agak menyayangkan sedikitnya OPD yang ikut dalam pasar murah tersebut. “Saya juga mengimbau, tidak ada satu pun OPD yang tidak terlibat. Saya berharap semua terlibat karena ini wujud komitmen pemerintah kepada masyarakat khususnya jelang Hari Raya Idul Fitri. Perusahaan juga dapat terlibat demi warga Kota Probolinggo,” tambah Habib Hadi.(Wap)

Tags: