Pemerintah Kota Probolinggo Godok New Normal Bersama TNI-Polri

Wali kota Hadi tijau PCR di RSUD dr Moh Saleh.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Data 5 Pasien Positif Korona Kota Probolinggo Dialihkan ke Kabupaten
Probolinggo, Bhirawa
Gugus Tugas Covid-19 Kota Probolinggo mulai menyiapkan konsep mengenai kehidupan normal baru atau new normal. Namun, konsep ini masih akan dibahas dengan jajaran TNI dan Polri. Termasuk menyosialisasikan kepada masyarakat.
“Saat ini masih digodok dengan jajaran TNI-Polri pelaksanaan new normal di Kota Probolinggo. Dalam waktu dekat akan dilakukan launching,” ujar Wakil Ketua Pelaksana Gugus Tugas Covid-19 Kota Probolinggo Moch. Soufis Subri dalam rilis melalui video conference, Rabu 27/5/2020.
Subri menjelaskan, semua daerah mau tidak mau juga harus menerapkan kondisi new normal. Jika tidak mengarah ke kondisi new normal, maka akan muncul dampak baru seperti krisis ekonomi. “Sebagus apapun protap pelaksanaan Covid, jika sektor ekonomi tidak digerakkan, akan ada dampak sosial,” jelasnya.
Secara bertahap, kata Subri, di seluruh Kota Probolinggo akan dibentuk kampung tangguh. Mulai di tingkat kelurahan akan dibentuk kampung tangguh yang tidak hanya ditekankan pada masalah imunitas, tapi juga perekonomian.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kota Probolinggo Abraar HS Kuddah menambahkan, kondisi new normal ditekankan pada petunjuk penerapan gaya hidup bersih dan sehat. “Jika membaca secara detail ada prosedur-prosedur yang harus dilakukan, perlu disampaikan kapan menggunakan masker dan kapan cuci tangan. Diharapkan dengan perilaku new normal, kita bisa menyelesaikan permasalahan Covid. Dampak Covid tidak hanya dari sektor kesehatan, tapi juga sosial ekonomi,” ujarnya.
Kapolres Probolinggo Kota AKBP Ambaryadi Wijaya, situasi new normal mengharuskan masyarakat menggunakan masker saat keluar rumah. Serta, tidak keluar rumah jika tidak ada kepentingan mendesak. “Jika pun harus keluar rumah, wajib menggunakan masker serta tidak menyentuh bagian wajah jika tidak yakin kondisi tangan bersih,” ujarnya.
Dandim 0820 Letkol Inf. Imam Wibowo menekankan, kondisi new normal merupakan masyarakat disiplin dalam penerapkan protokol kesehatan. “Jika tidak disiplin, penyebaran ini masih tetap berlangsung. Tekankan disiplin, jaga jarak,” ujarnya.
Lebih lanjut Subri menuturkan, adanya sejumlah tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Probolinggo yang terkofirmasi positif korona dan sempat masuk data Pemkot Probolinggo, direvisi. Pemkot mengalihkan data mereka dan dimasukkan ke data pasien positif Pemkab Probolinggo.
“Hasil koordinasi ada revisi yang perlu disampaikan. Kemarin, tercatat ada 19 orang positif. Yang konfirmasi positif kabupaten 6 orang, domisili Kota Probolinggo. Dari 6 orang itu, 1 meninggal dunia, 5 nakes Kabupaten Probolinggo yang datanya masuk ke Kota Probolinggo,” ujar Subri.
Menurutnya, 5 nakes Kabupaten Probolinggo yang sebelumnya masuk data pasien positif di Kota Probolinggo, itu dialihkan ke data pasien positif Kabupaten Probolinggo. Hal ini juga berlaku bagi nakes Kabupaten Probolinggo yang bekerja di Kota Probolinggo, jika terpapar Covid-19. Datanya akan masuk data Kota Probolinggo.
Pertimbangan, karena yang bersangkutan tenaga kesehatan Kabupaten Probolinggo. Serta, pelaksanaan rapid test, karantina, dan pengambilan sampel swab dilakukan oleh Pemkab Probolinggo. Begitu juga dengan isolasinya, juga dilakukan di rumah sakit di Kabupaten Probolinggo.
Kebijakan ini hanya berlaku bagi nakes yang berdomisili di Kota Probolinggo. Sedangkan, bagi keluarga nakes tersebut, tetap menjadi tanggung jawab Gugus Tugas Covid-19 Kota Probolinggo. “Mulai karantina bagi keluarga sampai proses tracking keluarga nakes tetap di Gugus Tugas Kota,” jelasnya.
Dengan adanya revisi data ini, jumlah pasien positif di Kota Probolinggo yang sebelumnya tercatat ada 19 orang, berkurang 5 orang. Namun, sampai sore kemarin, tercatat ada 2 orang tambahan pasien positif baru. Mereka berasal dari Kelurahan Kanigaran dan Kelurahan Jati. Karenanya, total pasien positif sampai kemarin menjadi 16 orang. “Dua orang ini terkonfirmasi positif sebelumnya berstatus pasien dalam pengawasan (PDP),” ujar Plt Kadinkes Kota Probolinggo NH Hidayati, tambahnya.(Wap)

Tags: