Pemerintah Kota Probolinggo Kebanjiran Bantuan APD, Masker dan Vitamin

Walikota Hadi dan wawali Subri terima bantuan APD dan vitamin.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

(Wali Kota Hadi Tegas Meminimalisir Kerumunan di Pertokoan)
Kota Probolinggo, Bhirawa
Pemerintah Kota Probolinggo mendapatkan banyak bantuan dari sejumlah perusahaan. Selain sebuah pabrik tekstil, manajemen departemen store juga menyumbangkan beberapa jenis bantuan untuk mendukung tugas penanganan COVID 19 di Kota Probolinggo. Selain itu Wali Kota Hadi tegas meminimalisir kerumunan di pertokoan dengan membatasi jumlah pengunjung.
Bantuan dari KDS Departemen Store itu Alat Pelindung Diri (APD) berupa baju hamzat 40 buah; sarung tangan latex 200 pasang; vitamin 2500 butir dan beras untuk dapur umum 250 kg. Selain itu, dealer Dunia Motor juga ikut menyumbang masker kain sebanyak 100 piece.
“Ini merupakan bentuk rasa kepedulian kami, karena kami melihat jumlah pasien positif makin banyak di Kota Probolinggo. Kami memberikan baju hazmat untuk tenaga medis, vitamin untuk personil di lapangan dan bantuan lainnya,” terang Manager KDS Hendra Sentosa, Selasa 12/5/2020.
Penyerahan itu berlangsung di lobi kantor wali kota, dihadiri Wali Kota Hadi Zainal Abidin, Wawali Mochammad Soufis Subri dan Sekda drg Ninik Ira Wibawati. “Alhamdulillah ini sangat membantu, karena memang di situasi ini dibutuhkan kebersamaan,” ujar Wali Kota Habib Hadi.
Selain itu bantuan datang dari perusahaan tekstil terbesar di Kota Probolinggo, PT Eratex Djaja mendonasikan 10 ribu masker kain kepada Pemerintah Kota Probolinggo. Penyerahan donasi ini diterima langsung oleh Wali Kota Hadi Zainal Abidin, Wawali Mochammad Soufis Subri dan Sekda drg Ninik Ira Wibawati di lobi kantor wali kota.
Dari pihak PT Eratex Djaja yang menyerahkan secara simbolis adalah Kepala HRD Sahri Trigiantoro dan General Affair Manager Rika Suwaibah. Selain ungkapan terima kasih atas kepedulian perusahaan tekstil tersebut, Wali Kota Habib Hadi juga mengingatkan penerapan protokol kesehatan di perusahaan yang punya ribuan karyawan itu.
“Saya harap kondisi karyawan juga dijaga. Protokol kesehatan diperhatikan dan disemprot menggunakan antiseptik. Jangan sampai peristiwa pabrik di Surabaya terjadi di Kota Probolinggo, maka kami harap kerjasamanya,” tutur wali kota diamini wawali.
Tidak kalah mendapat perhatian dari Wali kota Hadi yakni ramainya pengunjung pusat perbelanjaan di Kota Probolinggo beberapa hari terakhir menjadi sorotan masyarakat dan pemerintah setempat. Maklum saja, di tengah pandemi COVID 19 seperti saat ini masih banyak masyarakat yang berbelanja kebutuhan pokok atau membeli pakaian.
Sejumlah pesan pun disampaikan Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin saat menerima kedatangan manajemen KDS (salah satu departemen store), intinya, wali kota ingin mencari solusi yang terbaik. “Tetaplah diatur bagaimana caranya, kami mengeluarkan kebijakan dan manajemen pusat perbelanjaan bisa saling berdiskusi. Tadi Pak Wakil (Wawali Subri) sudah selesai rapat dan akan membuat Surat Edaran untuk menguatkan jalannya protap agar masyarakat lebih paham,” jelasnya.
Sementara itu, hasil rapat Wawali Subri bersama unsur TNI, Polri, dishub, satpol pp, kesbang dan dkupp menghasilkan beberapa poin penting. Antara lain, semua pusat perbelanjaan/pertokoan wajib menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) COVID 19 seperti wajib memakai masker, thermo gun, cuci tangan memakai sabun dan air, hand sanitizer, bilik disinfektan dan physical distancing.
Pengelola harus menerapkan alur antrean ke lantai satu dan lantai berikutnya, membatasi kapasitas pengunjung yang masuk 100 sampai dengan 200 orang atau menyesuaikan kondisi. Kelengkapan sarana prasarana berupa portal parkir, alat komunikasi dan tenaga yang cukup.
“Mereka juga harus menyiapkan petugas internal untuk mengawasi pengunjung. Kami juga berencana menutup jalan pendukung di Jalan Dr Sutomo agar satu pintu saja dari selatan untuk mencegah kemacetan,” ungkap Wawali Subri.
Guna memaksimalkan penerapan aturan tersebut, lanjut wawali, akan dilakukan supervisi sewaktu-waktu oleh tim gabungan. “Kemudian pengelola toko kami minta menyiapkan APD yang cukup bagi seluruh pegawainya. Dan, apabila semua aturan ini tetap dilanggar terpaksa pemerintah akan menutup operasionalnya,” imbuh Subri.
Manager KDS Hendra Sentosa menjelaskan, sejak pagi tadi Senin 11/5/2020, tempatnya sudah melakukan pembatasan konsumen yang masuk. Bahkan, pihak keamanan pun sempat geger dengan pembeli karena melarang mereka masuk ke toko.
“Mulai hari ini Selasa 12/5 kami coba membatasi konsumen yang datang. Lonjakan konsumen ini terjadi sejak libur Waisak dan bertepatan saat weekend. Kebijakan pembatasan dari pemerintah ini kami rasa sudah betul. Jujur saja, kena lonjakan ini kami shock juga. Teman-teman yang bertugas juga ada rasa takut,” terang Hendra.
Menurut Hendra, konsep yang dilakukan KDS adalah merubah teras toko yang biasanya digunakan untuk parkir sepeda motor, dirubah untuk tempat antrean masuk dengan dipasang tenda. Pintu keluar dan pintu masuk pun lebih terjaga. Sebelum masuk toko pengunjung wajib mencuci tangan di wastafel yang sudah disediakan. Sedangkan antrean kasir juga lebih diperketat jarak satu dengan yang lain.
“Tadi (pagi) supermarket tidak terlalu ramai, ada 10 keluar dan 10 masuk. Tadi juga banyak yang tidak mau mengantre dan memilih pulang, ya kami tidak apa-apa. Satu minggu ini kami akan trial and error untuk mengatur polanya. Kami berusaha semaksimal mungkin dan tentunya kami juga menjaga teman-teman tenaga kerja,” ungkapnya.
Wali Kota Habib Hadi menegaskan, agar semua pengunjung wajib menggunakan masker. Jika tidak memakai segera dipersilahkan pulang dan tidak diperkenankan masuk ke pusat perbelanjaan. “Saya juga minta kasir pakai sarung tangan, karena uang juga bisa jadi sumber penularan,” tambah wali kota Hadi.(Wap)

Tags: