Pemerintah Kota Probolinggo Pasang 25 Wastafel Portabel

Wali kota Habib Hadi coba wastafel portabel yang baru di pasang. [wiwit agus pribadi/bhirawa]

(Habib Hadi: Jangan Mudik Dulu, Sebelum Virus Korona Mereda)
Probolinggo, Bhirawa
Sesuai penerapan salah satu protokol kesehatan, yakni mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, Pemerintah Kota Probolinggo memasang 25 wastafel portabel secara bertahap di sejumlah lokasi.
Untuk kali pertama, Minggu 5/4 siang, hari kedua Senin 6/4/2020, tiga unit wastafel diletakkan di pasar dan fasilitas umum di pimpin langsung Wali Kota Hadi Zainal Abidin.
Wali Kota Hadi Zainal Abidin didampingi Kepala Dinas PUPR dan Kawasan Permukiman Agus Hartadi, memimpin langsung pemasangan tempat cuci tangan yang menjadi fasilitas paling dicari masyarakat di tengah pandemi Covid 19 ini.
Wastafel portabel ini tergolong lengkap, terdiri dari tangki berkapasitas 550 liter, rangka aluminium, tempat sabun cair, tisu penyerap dan pembuangan air. Dua lokasi yang dipasang wastafel ini Pasar Ikan Mayangan dan Alun-alun sisi selatan (depan eks pintu masuk).
“24 unit yang kami siapkan konsentrasi di tempat terbuka seperti ini (Alun-alun). Karena di sekitar sini banyak Pedagang Kaki Lima (PKL) dan banyak pengunjung. Kemudian di pasar ikan juga menjadi sarana interaksi jual beli bertransaksi tunai. Dimana uang ini menjadi sarana bakteri dan cepat menyebar,” jelas Wali Kota Habib Hadi di tengah pemasangan wastafel.
Masih menurut wali kota,kondisi pasar khususnya yang ada di pelosok sangat minim sarana wastafel. Oleh karena itu, memasang wastafel portabel menjadi sasaran tepat pemerintah kota. Bila pasar tidak diperhatikan, lanjut Habib Hadi, paling rentan terjadi penularan jika tidak sering mencuci tangan. Saya berharap masyarakat bisa merawat fasilitas ini, ayo kita jaga bersama. Ini adalah upaya pemerintah memenuhi kebutuhan masyarakat untuk menjaga kebersihan,” imbuh Habib Hadi
Teknis pengisian air tandon wastafel dilakukan dua sampai tiga hari sekali. Rencananya, akan ada petugas yang berkeliling di pagi hari sebelum aktifitas pasar dimulai. Jika ada penjaga pasar, diimbau berkolaborasi dengan pemerintah untuk mengisi air atau jika ada sabun dan tisu yang habis.
“Kalau ditanya apa ini cukup? Ya jelas kurang. Tapi, sasaran kami prioritaskan pasar. Saya berkeliling juga banyak masyarakat yang menyediakan tempat cuci tangan sendiri, dan kami bersyukur mereka peduli. Ada yang dari galon atau ember yang sudah dimodel sedemikian rupa,” terang politisi yang lahir dari pesantren ini. Secara bertahap, pemasangan wastafel portabel akan dilanjutkan hingga terpasang semua di sejumlah pasar.
Sedangkan Senin 6/4/2020 pagi, pemasangan wastafel di Pasar Mangunharjo dan Pasar Randupangger (Kecamatan Mayangan), kemudian Pasar Pakis Jaya di Kedung Asem dan Pasar Wonoasih (Kecamatan Wonoasih).
Dilanjutkan ke Pasar Piyeng di Jrebeng Lor (Kecamatan Kedopok). Lalu Pasar Poh Sangit, Pasar Triwung Kidul dan Pasar Ketapang (Kecamatan Kademangan). Di Pasar Baru (Kecamatan Kanigaran) bakal dipasang juga wastafel portabel tambahan.
Meski sudah terpasang wastafel lengkap dengan sabun, tisu dan langkah cuci tangan dengan benar, Wali Kota Habib Hadi berharap masyarakat ikut menjaga fasilitas dari pemerintah yang berasal dari dana APBD tersebut.
Ayo kita jaga bersama. Kami menyediakan sarana prasana tapi perawatannya tergantung masyarakat juga khususnya yang sering ke pasar. Harus saling menjaga dan ini membutuhkan kesadaran masyarakat, tutur Habib Hadi.
Wali kota meminta penjaga pasar memberi tulisan yang menunjukkan tempat cuci tangan dan ikut bertanggungjawab atas keberadaan wastafel tersebut. Mudah-mudahan bisa terjaga dan terawat. Pemerintah kota sudah memfasilitasi, tanggung jawab menjadi tugas bersama masyarakat, tuturnya.
Setiap daerah punya cara untuk mencegah penyebaran Covid 19 di wilayahnya masing-masing. Tak terkecuali Pemerintah Kota Probolinggo yang menyiapkan berbagai rencana untuk memutus mata rantai penyebaran virus yang dikhawatirkan dibawa oleh pemudik saat pulang ke kampung halamannya.
Rencana pertama, bagi warga yang mudik pulang ke Kota Probolinggo bakal dikarantina oleh pemerintah di lokasi yang telah disiapkan. Rencana kedua, jika tidak mau (karantina oleh pemerintah), maka harus melakukan karantina mandiri sesampainya di Kota Probolinggo.
Saat karantina mandiri, semua lingkungannya tinggal akan diberi tahu bahwa yang bersangkutan masuk dalam ODP (Orang Dalam Pemantauan) selama 14 hari ke depan.
“Berkenan kami karantina, kami akan siapkan. Banyak opsi untuk penampungan sementara. Kami bisa menyewa tempat kos, rusunawa atau dalam jumlah besar kami siapkan di lembaga yang ada standar fasilitas mushola atau masjid dan sarana prasarana yang memadai lainnya,” tegas Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin.
Namun, orang nomor satu di Kota Probolinggo ini berharap warga Kota Probolinggo yang merantau agar tidak mudik dulu. “Saya sangat berharap dan mengimbau tidak mudik dulu, tunggu selesai virus ini. Toh sekarang ada fasilitas video call atau lainnya. Anda tidak pulang bukan berarti memutus silaturahmi, tapi anda ikut andil melindungi keluarga,” seru Habib Hadi.
“Saat berangkat anda merasa sehat, tapi tanpa disadari saat berada dimana, anda membawa virus dan menular ke keluarga. Anda menjadi perantara pembawa virus. Jadi, tenang di tempat masing-masing sementara waktu untuk kebaikan kita semua,” sambung mantan anggota DPR RI ini.
Wali kota mengatakan, dengan tidak mudik bisa menjadi wujud rasa sayang kepada keluarga. “Mudah-mudahan masyarakat bisa paham. Dan, masyarakat ikut andil memutus mata rantai penyebaran Covid 19. Arahan ini juga untuk semua ASN dan non ASN di lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo. Selagi belum ada status virus korona mereda, seluruh ASN dan non ASN tidak boleh mudik,” tegasnya.
Pemerintah Kota Probolinggo pun sanggup (jika diperlukan) menyiapkan ruang isolasi bagi dokter, paramedis atau tenaga kesehatan sebagai garda terdepan menangani pasien, juga untuk anggota TNI, Polri, Satpol PP. Alasan disediakan tempat tersendiri agar bisa bekerja secara tenang dan keluarga di rumah tidak khawatir terpapar COVID 19, tambahnya. [wap]

Tags: