Pemerintah Kucurkan Rp 10 Triliun untuk Kembangkan Bromo

Kawasan Gunung Bromo adalah satu dari 10 tempat yang dipilih Presiden Joko Widodo sebagai kawasan wisata Indonesia. Untuk mengembangkannya, pemerintah pusat menggelontorkan dana Rp 10 triliun.

Kawasan Gunung Bromo adalah satu dari 10 tempat yang dipilih Presiden Joko Widodo sebagai kawasan wisata Indonesia. Untuk mengembangkannya, pemerintah pusat menggelontorkan dana Rp 10 triliun.

Pemprov, Bhirawa
Kawasan wisata Gunung Bromo ke depan pasti akan semakin berkembang. Sebab pemerintah telah memutuskan menjadikan Gunung Bromo sebagai objek wisata andalan dan mendapat dana hingga Rp 10 triliun. Dana sebesar itu rencananya akan digunakan untuk pengembangan dan perbaikan infrastruktur kawasan wisata Bromo.
“Kawasan Gunung Bromo adalah satu dari 10 tempat yang dipilih Presiden Joko Widodo sebagai kawasan wisata Indonesia. Untuk mengembangkannya, pemerintah pusat menggelontorkan dana Rp 10 triliun,” kata Gubernur Jatim Dr Soekarwo, Minggu (27/3).
Anggaran sebesar itu, katanya, bukan hanya untuk pengembangan wisata Gunung Bromo saja, melainkan juga untuk perbaikan infrastruktur pendukung. Seperti perbaikan jalan di empat kabupaten yang memiliki akses menuju Gunung Bromo. Yakni Kabupaten Pasuruan, Lumajang, Malang dan Probolinggo.
“Yang tahu rencana tersebut masih Dinas Pariwisata Jatim. Nanti kalau sepakat tentang dana tersebut maka akan segera dibuatkan Feasibility Study (studi kelayakan) dan Detail Engineering Design (DED) nya,” ujar Pakde Karwo, sapaan lekat Gubernur Soekarwo.
Sebenarnya, lanjutnya, pembangunan bukan hanya dilakukan untuk kawasan wisata Bromo. Tapi juga infrastruktur lainnya yang juga membutuhkan biaya besar pula. Seperti pembangunan tol Probolinggo yang fungsinya juga memudahkan wisatawan. “Kalau  jalannya diperbaiki kan lebih mudah dan lebih cepat menuju Bromo,”tambahnya.
Pakde Karwo mengaku, anggaran Rp 10 triliun yang digelontorkan pemerintah pusat belum sepenuhnya menyelesaikan permasalahan pembangunan di Jatim. Sebab, masih banyak pembangunan infrastruktur yang berjalan dan membutuhkan biaya besar. Meski demikian, Pakde Karwo tetap berterima kasih mendapatkan bantuan itu. “Biarpun belum menyelesaikan masalah tapi kami senang,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jatim Dr Ir H RB Fattah Jasin MS menjelaskan Bromo termasuk ke dalam kawasan strategis pemprov. Dia mengatakan  sebelumnya pemerintah pusat sudah merencanakan untuk membentuk badan otoritas yang mengelola Bromo. Sebab, selama ini tidak diketahui secara jelas siapa yang mengelola.
Sehingga, berbagai kegiatan yang berpotensi mendatangkan wisatawan kurang terkoordinasi dengan baik. “Badan otoritas memang masih  rencana. Kalau perbaikan jalan memang sudah seharusnya dilakukan di kawasan strategis,”ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta agar pemerintah daerah melakukan pengembangan terhadap destinasi wisata di Indonesia. Menurutnya pengembangan wisata atau sektor pariwisata juga turut menyumbang perekonomian nasional. Karena melalui pengembangan pariwisata dapat meningkatkan  sektor UMKM di daerah tersebut serta menambah lahan pekerjaan baru.
Sepuluh destinasi wisata yang dipilih oleh Joko Widodo untuk dikembangkan adalah Candi Borobudur, Mandalika-Labuan Bajo, Gunung Bromo-Tengger, Gunung Semeru, Kepulauan Seribu, danau Toba, Wakatobi, Tanjung Lesung, Morotai, dan Tanjung Layang. [iib]

Tags: