Pemerintah Naikkan Penerimaan, SKK Targetkan Kenaikan Lifting Migas

Acara Rembuk Migas dan Media yang digelar PWI Jatim di Hotel Kampi Surabaya, Rabu (6/2).[titis/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Tahun ini pemerintah menaikkan target penerimaan negara dari industri hulu migas menjadi 17,5 miliar dollar AS (sekitar Rp 215 triliun) atau meningkat 47% dibandingkan pada 2018. Sedangkan realisasi penerimaan pada 2018 sebesar 11,9 miliar dollar AS atau sekitar Rp 160,6 triliun.
Kepala Bagian Humas SKK Migas Jabanusa Doni Ariyanto menjelaskan pencapaian penerimaan negara hingga 147% di atas target APBN 2018 mendorong target penerimaan negara pada 2019 menjadi sebesar 17,5 miliar dolar AS.
Kepala Bagian Humas SKK Migas Jabanusa Doni Ariyanto saat menjadi salah satu pembicara dalam acara Rembuk Migas dan Media yang digelar PWI Jatim di Hotel Kampi Surabaya, Rabu (6/2).
Untuk merealisasikan peningkatan target penerimaan itu, SKK Migas meningkatkan target lifting migas dari sebelumnya sebesar 2 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD) menjadi 2,025 BOEPD pada 2019. Di mana rinciannya, target lifting minyak bumi sebesar 775 ribu barel minyak per hari (BOPD) dan target lifting gas bumi sebesar 1,250 juta BOEPD (barel setara minyak per hari)
Target ini didukung rencana 13 proyek onstream pada 2019 dengan total nilai investasi sebesar 702 juta dollar AS. Tiga belas proyek tersebut diharapkan dapat memberikan tambahan produksi minyak sebesar 8.600 BOPD dan gas 1,3 miliar kaki kubik per hari.
“Migas Jabanusa mampu memberi kontribusi minyak untuk nasional sebasar 35-40 persen walaupun kondisi konsumsi minyak nasional masih belum terpenuhi,” kata Kepala Bagian Humas SKK Migas Jabanusa Doni Ariyanto saat menjadi salah satu pembicara dalam acara Rembuk Migas dan Media yang digelar PWI Jatim di Hotel Kampi Surabaya, Rabu (6/2).
Sementara pengamat ekonomi, Yopie Hidayat yang dihadirkan menjadi pembicara menyebutkan sejak 2014 kegiatan ekploitas migas di Indonesia mengalami penurunan. Tercatat pada 2014, jumlah sumur eksplorasi mencapai 64 sumur, pada 2015 sebanyak 33 sumur, pada 2016 menjadi 34 sumur, dan 2017 naik menjadi 54 sumur.
“Lalu pada 2018, jumlah pengeboran sumur eksplorasi hanya sebanyak 21 sumur dari total target 104 sumur. Jumlah ini terendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” beber mantan Juru Bicara Wapres Budiono ini.
Dalam sesi pertama acara yang dihadiri kalangan pengurus PWI kabupaten/kota di Jatim, pimpinan media massa dan lainnya, dua pembicara lain juga dihadirkan, yakni Komisioner Terpilih Dewan Pers 2019 sekaligus pengamat media Agus Sudibyo dan mantan Bappeda Jatim Hadi Prasetyo yang juga pengamat ekonomi. Sedangkan sesi kedua menghadirkan pembicara antara lain, Budiono Darsono (Presiden Komisaris kumparan.com), Imawan Mashuri (mantan Ketua Umum ATVLSI), Abdul Rokhim (Pemimpin Redaksi Jawa Pos) dan Errol Jonathan (CEO Suara Surabaya Media).
Sementara itu Kepala SKK Migas Jawa Bali Nusa Tenggara (Jabanusa) Ali Masyhar Kepala SKK Migas Jawa-Bali-Nusa Tenggara (Jabanusa) Ali Mahsyar saat pembukaan acara mengungkapkan koordinasi dan sinergi antara media dengan migas mudah-mudahan membawa dampak manfaat khususnya Indonesia. Selain menjadi pencerah kepada masyarakat, sinergi baik ini diharapkan mampu memacu pembangunan nasional berjalan maksimal.
Mengingat migas adalah objek vital strategis yang mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional serta memenuhi kebutuhan energi nasional. “Sektor migas ini menjadi penyumbang terbesar dari pendapatan negara selain pajak,” kata Ali. [tis]

Tags: