Pemerintah Provinsi Apresiasi Kinerja Perhutani Jawa Timur

Asisten II Sekdaprov Jatim Wahid Wahyudi saat menghadiri Halal Bi Halal Perum Perhutani Divre Jatim, kemarin.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Pemprov Jatim melalui Asisten II Sekdaprov Jatim, Wahid Wahyudi yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Pusat Inkubasi Bisnis Syariah (Pinbas) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim mengapresiasi kinerja Perum Perhutani Divisi Regional (Divre) Jatim yang telah mampu bekerjasama dengan Pinbas MUI dan investor.
Apresiasi itu, dalam rangka upaya mengentaskan kemiskinan masyarakat desa sekitar hutan, dengan memberikan kesempatan akses lahan bagi pada para petani untuk menggarap lahan hutan negara yang dikelola Perhutani. Hal ini diapresiasi Pemprov Jatim yang merasa berterima kasih kepada Perum Perhutani dengan telah direalisasikannya kerjasama karena sebagian besar kantong-kantong kemiskinan masyarakat Jatim banyak dijumpai di sekitar kawasan hutan.
“Dengan dilakukannya penanaman bawang putih di lahan hutan, seluas 42 hektar beberapa waktu lalu itu, diharapkan akan dapat membantu mengurangi angka kemiskinan masyarakat Jawa Timur,” katanta saat menghadiri acara Halal Bihalal 1440 H., dengan jajaran Perum Perhutani Divre Jatim Surabaya Rabu (13/06).
Sementara, Direktur SDM dan Umum Perhutani Kemal Idris menyampaikan hasil laporan audit yang telah diserahkan kepada Kementrian BUMN, Perhutani dapat meraih pertumbuhan pendapatan sebesar 21 persen menjadi Rp4,4 triliun dan peningkatan laba bersih perusahaan sebesar 49 persen .
Peningkatan kinerja perusahaan tersebut dilandasi dengan transformasi bisnis yang dibangun perusahaan dengan mengedepankan empat aspek, yakni keuangan, operasi, organisasi dan budaya, katanya.
”Pada tahun 2029, lanjutnya, Perhutani telah mengusung tema, Perhutani 4,0+ yang arti tambahannya governance trough connectivity, tema ini diusung sebagai upaya mengintegrasi semua aspek bisnis, baik hulu, hilir, ekternal maupun internal berbasis teknologi informasi terkini.
Dikatakan lagi, dalam rangka menunjang penerapan tata kelola perusahaan yang baik guna perbaikan Perhutani ke-depan perlu melakukan kerjasama dengan berbagai institusi termasuk Kepolisian RI, Kejaksaan Agung dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Selain itu juga disampaikan dalam upaya menangkap peluang bisnis kayu yang terus meningkat permintaannya di pasar global, Perhutani mulai ekstensifikasi dengan pengembangan tanaman alternatif bio masa sampai ke industri hilir (wood pelet) dengan melakukan penanaman seluas 120 hektar dalam waktu 5 tahun.
“Upaya ini sebagai bentuk kepedulian perusahaan dalam mitigasi perubahan iklim dengan mendorong pengurangan emisi gas CO2 yang tahun lalu secara global polusinya mencapai titik tertinggi, katanya lagi. [rac]

Tags: