Pemerintah Provinsi Jatim Bantu Pembangunan Sumur Warga

Wagub Jatim Drs H Saifullah Yusuf meninjau salah satu sumur milik warga yang ambles di Dusun Nanas, Desa Manggis, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri.

(Fenomena Sumur Ambles di Kediri)
Pemprov Jatim, Bhirawa
Fenomena alam amblesnya ratusan sumur di Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri menarik perhatian banyak orang. Termasuk Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf yang datang langsung meninjau sumur yang ambles di Dusun Nanas, Desa Manggis, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, Selasa (2/5).
Dalam kesempatan itu, Gus Ipul, sapaan lekat Saifullah Yusuf menyatakan, Pemprov Jatim menyiapkan anggaran pembangunan kembali sumur warga yang ambles. Caranya dengan menutup kembali tanah yang ambles di sekitar sumur, kemudian digali kembali dengan menggunakan bor dengan kedalaman 25 meter.
Ia juga mengatakan, akan membantu masyarakat tidak mampu, yang sumurnya ambles. Ini diperlukan agar masyarakat mendapatkan akses air bersih kembali. Perencanaanya akan disusun bersama camat, kepala desa dan pemerintah kabupaten, termasuk didalamnya ada anggaran biayanya.
“Dalam jangka pendek pemerintah akan mencukupi kebutuhan air bersih sebanyak enam mobil tangki untuk warga. Pasokan ini berasal dari pemerintah maupun swasta,” kata mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) ini.
Secara umum, kondisi amblesnya sumur masih aman untuk warga. Meskipun di daerah yang ambles sekitar sumur, warga tidak boleh mendekat karena dikhawatirkan terjadi ambles susulan. “Kita bisa lihat sumur yang ambles diberi garis polisi agar tidak ada yang melewati dan mendekat. Ambles disebabkan kondisi tanah bergerak karena curah hujan cukup tinggi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Manggis, Mujiran mengatakan, jumlah sumur di desa manggis yang terbagi di lima dusun, yakni dsn Nanas, Jambean, Dorok, Manggis dan Ringinbagus. Dari lima dusun terdapat sebanyak 1.198 sumur. Dari jumlah tersebut terdapat 957 sumur yang berkondisi normal dan 110 sumur keruh. Sedangkan jumlah, total sumur yang ambles/longgsor hingga saat ini sebanyak 131 sumur.
Sementara itu, Pemprov Jatim masih melakukan kajian terhadap fenomena terjadinya sumur ambles di Kediri. Tim dari Pusat Air Tanah dan Geologi Lingkungan Badan Geologi Bandung didampingi Tim Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral Provinsi Jatim, pada Jumat  (28/4) telah melakukan peninjauan di lokasi.
Kepala Biro Humas dan Protokol Setdaprov Jatim, Drs Benny Sampirwanto MSi mengatakan, kronologi terjadinya sumur ambles tersebut diawali pada hari Senin (24/4) Pukul 17.30 wib ada 17 sumur warga di Dusun Nanas Desa Manggis Kecamatan Puncu, yang tiba-tiba ambles dengan diameter lubang antara 2 hingga 3 meter.
Hal yang sama juga terjadi di Dusun Dorok dan Dusun Jambean di desa yang sama. Total sebanyak 42 sumur yang ambles. Kejadian serupa berlanjut di Hari Rabu (26/4) Pukul 11.00 wib, ada 4 sumur warga Dusun Nanas, dan terakhir di hari Kamis (27/4) Pukul 12.00 wib ada 1 sumur yang ambles.
Mengutip Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim, Sudarmawan, Benny menjelaskan, kejadian tersebut telah menyebabkan kerugian materi, meski tidak ada korban jiwa. Jumlah total kerugian yang diderita warga berjumlah Rp220 juta.
Benny juga menjelaskan tentang beberapa langkah yang telah diambil oleh pemerintah, yakni pengecekan langsung dan pendataan oleh Pemerintah Kabupaten Kediri. BPBD Kab Kediri belum dapat menyimpulkan penyebab fenomena alam tersebut. Kejadiannya begitu cepat. Sedangkan sumber air bersih akan disupplai oleh PDAM setempat karena sumur warga tak lagi bisa dimanfaatkan sejak terjadinya peristiwa tersebut. [iib]

Tags: