Pemerintah Pusat Bangun Dua Rusun Santri di Pasuruan

Kementerian PUPR membangun Rusun untuk para santri di Ponpes Miftahul Ulum Al Yasini di Desa Kluwut Kecamatan Wonorejo Kabupaten Pasuruan, Rabu (15/3). [hilmi husain]

Pasuruan, Bhirawa
Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun rumah susun (Rusun) untuk para santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Ulum Al Yasini di Desa Kluwut Kecamatan Wonorejo Kabupaten Pasuruan, Rabu (15/3).
Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR RI Syarif Burhanuddin menyampaikan pemberian bantuan pembangunan rusun santri tersebut diharapkan menambah semangat bagi seluruh pengurus ponpes dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. Termasuk pula untuk memberikan ketenangan dan kenyamanan para santri dalam proses menimba ilmu yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat. “Di Pasuruan, ada dua rusun santri yang akan dibangun. Yaitu di Ponpes Al Yasini Wonorejo saat ini dan Ponpes di Desa Pekoren Kecamatan Rembang. Pembangunan ini tak lain agar para santri lebih semangat, lebih tenang dan nyaman dalam menimba ilmu,” ujar Syarif Burhanuddin di sela-sela peletakan batu pertama untuk pembangunan Rusun di Ponpes Miftahul Ulum Al Yasini Kabupaten Pasuruan.
Menurut Syarif, total biaya pembangunan rusun santri di Ponpes Al Yasini mencapai Rp 8 miliar dan ditargetkan selesai September 2017. “Target pembangunannya September harus selesai. Biayanya mencapai Rp 8 miliar. Di seluruh Indonesia ada 20 rusun santri yang akan dibangun. Di Jatim paling banyak jumlahnya hingga mencapai 10 rusun. Anggaran keseluruhan pembangunan rusun santri ini mencapai Rp 180 miliar. Total target pengerjaannya selesai pada tahun ini. Besaran anggaran alokasi itu berasal dari alokasi APBN 2017,” kata Syarif Burhanuddin.
Syarif menambahkan, dipilihnya dua ponpes di Pasuruan lantaran keduanya memenuhi kriteria utama. Seperti, jumlah santri minimal 500 orang dan yang lebih diutamakan adalah pondok pesantren yang masih tradisional. “Rusun di ponpes ini akan dibangun setinggi tiga lantai dengan tipologi bangunan untuk lajang, dilengkapi dengan prasarana, sarana serta utilitas. Rinciannya ada tiga lantai, ada 108 kamar,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pasuruan Agus Sutiadji menyambut baik bantuan dari pemerintah pusat tersebut. Menurutnya, bantuan pembangunan tersebut supaya bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin.
“Bantuan ini diharapkan agar dimanfaatkan dan dimaksimalkan dengan baik. Santri juga supaya bisa belajar dengan nyaman. Dengan demikian, maka ilmunya akan bermanfaat bagi nusa dan bangsa,” tutur Agus Sutiadji. [hil]

Tags: