Pemerintah RI Bebaskan Visa 30 Negara

VisaJakarta, Bhirawa
Pemerintah pada April mendatang akan memberlakukan kebijakan bebas visa bagi kunjungan singkat wisatawan kepada 30 negara di berbagai kawasan melengkapi fasilitas yang diberikan sebelumnya kepada 15 negara lainnya.
“Posisi kita saat ini baru 15 negara. Oleh karenanya dengan ditambah 30 ini total kita menjadi 45 negara yang bebas visa,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam keterangan pers di Kantor Presiden Jakarta, Senin sore.
“Nah, kita harapkan dari kebijakan ini pelayanan kita akan bagus karena orang kalau mau ke Indonesia tidak perlu pusing lagi dengan visa,” tambahnya.
Dengan penambahan negara-negara yang mendapatkan fasilitas ini maka diharapkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia akan meningkat.
“Kita harapkan akan ada tambahan sekitar satu juta wisatawan mancanegara,” katanya.
Arief menjelaskan saat ini jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia baru mencapai sembilan juta orang per tahun. Hal itu masih relatif kecil dibandingkan dengan Malaysia yang mencapai 27 juta wisatawan dan Thailand yang mencapai 26 juta wisatawan.
Menurut Arief, target penambahan satu juta wisatawan mancanegara relatif mudah. Wisatawan asal Tiongkok, misalnya, pada tahun lalu sudah mencapai satu juta orang, padahal terhadap negara itu belum diberikan fasilitas bebas via.
“Saya pernah ketemu dengan Menpar RRT, Tiongkok. Prediksi kita untuk dua juta (wisatawan) kalau dibebasvisakan itu akan mudah,” paparnya.
Negara-negara yang mendapatkan fasilitas tersebut yaitu Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, Kanada, Selandia Baru, Mexico, Rusia, Inggris, Perancis, Jerman, Belanda, Italia, Spanyol, Swiss, Belgia, Swedia, Austria, Denmark, Norwegia, Finlandia, Polandia, Hongaria, Ceko, Qatar, Uni Emirat Arab, Bahrain, Oman, dan Afrika Selatan.
Menurutnya, untuk penandatanganan perjanjian bebas visa itu diperkirakan butuh watu sepekan dan berlaku sebulan sesudahnya. “Jadi, kalau short answer, bulan depan akan berlaku,” katanya.
Arief mengatakan dengan peningkatan jumlah wisatawan yang terjadi dengan kebijakan ini, semua infrastruktur yang ada telah siap.
“Kita sudah hitung bahwa kita kalau naik 50 persen, kapasitas kita masih lebih dari lebih cukup termasuk kapasitas penerbangan,” paparnya.
Bahkan khusus wisatawan dari Tiongkok, kementerian pariwisata juga sudah berkoordinasi dengan penerbangan nasional Garuda Indonesia yang siap membuka jalur-jalur penerbangan baru dari Tiongkok.
“Itu pun saya bersama Garuda sudah membuka suatu flight baru dan sudah menjanjikan untuk tujuh kota lainnya di Tiongkok. Sekarang baru ada tiga, Guangzhu, Shanghai, dan Beijing. Tapi kami berdua sudah menjanjikan kalau dari tujuh kota di Tiongkok mau membuka, Garuda siap untuk melaksanakan tugas itu. Sehingga saya harapkan dari Tiongkok ini terutama ini akan naik dari satu juta menjadi dua juta,” kata Arief. [ant.ira]

Rate this article!
Tags: