Pemerintah Tak Biayai Pasien Virus MERS

WDinkes Jatim, Bhirawa
Penderita virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS) tidak mendapat bantuan pengobatan gratis dari pemerintah. Virus yang diduga dari unta ini masih belum dikatakan sebagai virus  mematikan lantaran belum ada warga negara yang terjangkit.
”Sampai saat ini warga negara yang terserang flu arab atau MERS hanya berstatus suspect (Diduga mengarah ke flu arab, red) bukan benar-benar penderita flu arab,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim, dr Harsono.
Harsono mengungkapkan, penyakit flu Arab tidak sama dengan penyakit flu burung (H5N1), dimana penyakit flu burung sudah menelan banyak korban. Untuk penyakit flu Arab sampai sejauh ini belum ditemukan korban sehingga pemerintah belum menyatakan sebagai tindakan kejadian luar biasa (KLB).
”Jika ada korban maka pemerintah akan menyatakan KLB akan tetapi sekarang masih belum perlu dilakukan,” jelasnya.
Menurutnya, sebagai pengambil kebijakan pemerintah telah menentukan keputusan sesuai dengan situasi dan kondisi. Artinya, jika situasi dan kondisi parah (ada yang terkena virus MERS, red) maka pemerintah akan bertanggungjawab penuh untuk melakukan pencegahan dan perawatan atau pengobatan.
”Saya masih berkeyakinan bahwasanya warga negara Indonesia masih aman terhadap virus MERS apalagi warga Jatim,” tegasnya.
Ke depan Mantan Bupati Ngawi ini meminta kepada semua warga masyarakat untuk bertindak secara proposional menanggapi penyakit flu Arab. Banyaknya korban yang meninggal di Timur Tengah tidak harus disikapi secara berlebihan di tanah air.
Dengan kondisi berbeda antara Timur Tengah dengan Indonesia menyebabkan virus MERS akan sulit menular ke orang lain. Diduga penularan virus MERS berasal dari unta sehingga potensi terbesar penularannya berasal dari unta. ” Indonesia tidak ada binantang unta sehingga masyarakat tidak perlu panik. Saya yakin dengan menjaga perilaku sehat masyarakat akan terhindar dari virus MERS,” jelasnya.
Ditanya upaya Dinkes untuk mengawal penyakit flu Arab, Harsono mengatakan, Dineks Jatim telah menyediakan empat rumah sakit untuk penderita Flu Arab. Empat rumah sakit plat merah ini adalah RSU Dr. Soetomo, RSU Dr. Saiful Anwar, RSU Dr. Soebandi, RS Dr Soedono. Menurutnya, empat rumah sakit ini ditunjuk Dinkes karena rumah sakit tersebut lengkap dengan fasilitas dan tenaga medisnya. Selain itu empat rumah sakit ini ditunjuk karena letaknya yang menyebar di Jatim. Ada yang didaerah Surabaya, Malang,  Madiun
”Empat RS ini telah ditunjuk Dinkes Jatim untuk mengobati penderita Flu Arab, khususnya untuk penderita yang baru datang umroh dari tanah suci,” tambahnya. [dna]

Tags: