Pemilu 2019 di Kabupaten Malang Diamankan Ribuan Personel TNI

Dandim 0818 Kab Malang/Kota Batu Letkol (Inf) Ferry Muzawwad, saat melakukan inspeksi kesiapan personil TNI, di halaman Makodim 0818, Jalan Panji, Kec Kepanjen, Kab Malang

Kab Malang, Bhirawa
Menjaga kondusifitas di wilayah Kabupaten Malang dan Kota Batu, saat Pelaksanaan Pemilu 2019, yang kurang sehari atau H-1 yakni hari Rabu, 17 April 2019. Maka Komando Distrik Militer (Kodim) 0818 KabupatenMalang/Kota Batu menggelar apel pasukan dalam rangka Pengamanan Tahapan Pemungutan Suara Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pilleg 2019), di Halaman Markas Kodim (Makodim) 0818 setempat.
Komandan Kodim (Dandim) 0818 Kabupaten Malang/Kota Batu Letkol (Inf) Ferry Muzawwad, Selasa (16/4), usai menggelar apel pasukan pengamanan Pemilu 2019 di halaman Makodim 0818, Jalan Panji, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang mengatakan, pengamanan pelaksanaan Pemilu 2019 ini, seluruh matra yang ada, yakni TNI Angkatan Darat (AD), Angkatan Udara (AU) dan Angkatan Laut (AL), yang berada di wilayah Malang Raya siap mengamankan Pemilu 2019, yang akan digelar pada 17 April 2019 atau kurang sehari.
“Prosonil gabungan dari ketiga kesatuan TNI tersebut berjumlah 1.400 orang personil, dan mereka akan membantu tugas Kepolisian dalam mengamankan seluruh tahapan Pemilu 2019 di wilayah Kabupaten Malang dan Kota Batu. Dan ribuan personil TNI ini, kita tempatkan sebagai Bantuan Kendali Operasi (BKO) ke Polres Malang dan Polres Batu,” jelasnya.
Ferry juga menyampaikan, pihaknya dalam pengamanan pelaksanaan Pemungutan Suara Pemilu 2019, hanya bertugas untuk membantu pihak Kepolisian. Sehingga seluruh pasukan TNI dibawah komando masing-masing Kapolres, dan mereka nantinya akan diarahkan oleh Kapolres. Dan pihaknya juga menginstruksikan kepada seluruh pasukan untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dan jangan sampai lengah sedikitpun.
“Kami juga memaksimalkan peran Bintara Pembina Desa (Babinsa) dalam rangka menangkal informasi hoax atau informasi bohong yang berpotensi terjadi gejolak selama pelaksanaan Pemungutan Suara Pemilu 2019,” tegasnya.
Menurut Dandim, potensi informasi hoax yang akan berkembang pada masyarakat, hal itu sangat memungkinkan terjadi konflik selama pelaksanaan Pemilu. Sehingga untuk mengantisipasi informasi hoax tersebut, maka saya selaku Dandim 0818 memerintahkan Babinsa untuk terlibat aktif menangkal adanya informasi hoax. “Sebab, dengan adanya informasi hoax bisa menyebabkan konflik yang melibatkan pendukung maupun simpatisan para pasangan Capres dan Caleg,” paparnya.
Selain itu, dia juga mengatakan, dirinya juga menginstruksikan kepada seluruh jajaran, supaya aktif dalam melakukan koordinasi tiga pilar dan juga tokoh masyarakat di masing-masing wilayah. Sehingga dengan melakukan koordinasi tiga pilar tersebut, tentunya untuk mempermudah dalam melakukan antisipasi adanya konflik saat perhitungan suara.
“Meski dalam pelaksanaan pemungutan suara semua kekuatan dari unsur TNI bergerak melakukan pengamanan. Namun masyarakat juga harus ikut membantu dalam mengamankan pelaksanaan Pemilu di masing-masing wilayahnya,” tegas Ferry. [cyn]

Tags: