Pemimpin yang Dirindukan

Yulist Rima FiandariOleh :
Yulist Rima Fiandari
Dosen Pada Prodi Kesejahteraan Sosial (FISIP) ; Universitas Muhammadiyah Malang 

Pemilihan kepala – kepala daerah yang akan dilaksanakan pada bulan Desember 2015 memang dirasa masih lama. Namun aroma promosi dari masing – masing calon pemimpin daerah telah dirasakan perlahan di beberapa daerah. Terlihat jejeran spanduk yang berjajar rapi di pinggir – pinggir jalan. Beragam ukuran yang terpajang disana, mulai ukuran besar hingga ukuran kecil.
Tentu saja itu hanyalah penggembira ketika pilkada (pemilihan kepala daerah) akan dilaksanakan. Sejatinya apakah seorang pemimpin itu dilahirkan untuk menjadi pemimpin ataukah pemimpin itu dibentuk melalui perseorangan yang mau menempa dirinya untuk menjadi pemimpin bagi yang lainnya. Kedua hal tersebut bukan suatu hal yang perlu yang diperdebatkan karena sebenarnya yang dirindukan adalah sosok pemimpin yang mau mengerti kehidupan rakyatnya,  sanggup bekerja keras untuk mewujudkan kemakmuran bagi masyarakatnya. Yang mempunyai sikap jujur , juga bersifat amanah. Amanah yang dimaksudkan adalah pemimpin itu mampu untuk menjalankan tugas dan kewajibannya sesuai yang dibebankan.
Pemimpin yang dirindukan merupakan orang yang cerdas, mempunyai visi atau pandangan jauh kedepan. Dia sanggup membuat perencanaan jangka panjang untuk kemajuan daerahnya yang bisa memberikan kontribusi positif bukan hanya untuk daerahnya bahkan mungkin pada tingkat nasional. Cerdas yang dimaksudkan juga dalam hal bertindak, bagaimana dia dapat merangkul masyarakat yang heterogen yang mempunyai berbagai macam keinginan dan kepentingan dengan tidak menyalahgunakan wewenang yang dimiliki.
Apabila seorang pemimpin mampu menjadi pengayom bagi masyarakatnya tentu saja dia sangat dicintai masyarakatnya. Masyarakat juga meridukan sosok pemimpin tangguh yang bersifat bersahaja. Tangguh yang dimaksudkan yakni mampu menegakkan hukum tanpa memandang bulu dan kubu. Bersahaja dalam sikap akan mempererat hubungan dengan masyarakatnya. Pemimpin yang bersahaja akan membuat masyarakat tidak segan mendekat kepada pemimpinnya. Mereka akan menyampaikan aspirasi mereka dengan penuh harapan akan diwujudkan menjadi nyata.
Pada saat kampanye berlangsung seringkali calon – calon pemimpin daerah tersebut menyampaikan janji – janji untuk menjadi pemimpin yang  amanah, jujur dan mau menjadi wakil yang mampu menampung aspirasi masyarakatnya, memperbaiki dan membangun infrastruktur – infrastruktur baru, meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, memberikan keamanan dan kenyamanan bagi warganya. Dan masyarakat menaruh harapan besar agar berbagai janji – janji tersebut akan dipenuhi dan dilaksanakan.
Ada beberapa kepala daerah yang mewujudkan janji – janjinya. Dan itu memberikan kegembiraan bagi masyarakatnya. Mereka akan menjadi pendukung kepala daerah untuk mewujudkan program – progam yang berpihak kepada masyarakat. Kepala daerah seperti ini juga selalu diharapkan oleh masyarakatnya untuk mau dan bersedia memimpin masyarakatnya. Karena perwujudan program – program tersebut juga secara nyata meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemimpin yang dicintai akan senantiasa dihormati sampai kapanpun, walaupun pemimpin tersebut telah turun dari jabatannya. Bahkan mungkin masyarakat berperan aktif secara sukarela hati untuk membantu pemimpin tersebut agar kesejahteraan masyarakat bisa tercapai.
Namun ada pula beberapa pemimpin daerah yang berjanji akan berpihak kepada rakyat, tetapi pada kenyataannya tidak mewujudkan apa yang dijanjikan. Hal ini akan melukai kepercayaan masyarakat. Masyarakat telah menaruh harapan besar pada pemimpin yang telah dipimpinnya untuk mewujudkan janjinya, membawa kepada arah – arah yang lebih baik. Kepercayaan yang telah terkoyak tersebut akan menimbulkan sikap pesimis dan apatis. Masyarakat merasa mereka hanya sebagai alat untuk mencapai kekuasaan. Setelah kekuasaan dicapai ,kepentingan mereka dicampakkan dan tidak didengarkan lagi.
Pemimpin yang tidak amanah tersebut hanya akan menghambat kemajuan daerah. Daerah yang punya banyak potensi akan tidak mengalami kemajuan jika pemimpin daerah tidak bekerja secara benar untuk membangun daerahnya. Daerah yang lambat maju akan juga mengakibatkan kesulitan baru di masa mendatang. Sebagai contoh, suatu daerah yang berpotensi untuk berkembang, namun pemimpin daerah tidak memikirkan maupun berusaha melakukan kegiatan yang diperlukan untuk membangun seperti membangun sekolah,  jalan – jalan baru, bendungan dan pembangunan fisik dan non fisik lainnya. Akibatnya anak – anak yang berada di daerah tersebut mengalami hambatan kemajuan untuk berkembang. Jalan – jalan dan jembatan penghubung yang seharusnya ada tidak segera diwujudkan akan memperlambat roda perekonomian tentu saja ini akan berpengaruh pada melambatnya kesejahteraan masyarakat.
Pemimpin daerah sebenarnya mempunyai banyak wewenang untuk mengelola daerahnya. Ibarat merubah teluk pasir menjadi deretan gedung. Hal ini bisa terjadi karena tidak adapun satu daerah yang tidak memiliki potensi. Suatu daerah pasti memiliki potensi. Pengelolaan ini memang harus didukung dengan kemampuan pemimpin daerah untuk melakukan pengelolaan sumber daya hayati maupun sumber daya non hayati yang diubah untuk menjadi sumber penerimaan bagi daerah. Akan menjadi keunggulan tersendiri jika seorang pemimpin daerah memiliki juga sifat entrepreneurship.  Pemimpin daerah mampu melihat potensi – potensi dari daerah yang dipimpinnya untuk dikelola semaksimal mungkin sehingga mendapatkan dana untuk penerimaan daerah dalam jumlah yang sangat besar. Yang akan memperlancar laju roda pembangunan daerah. Bahkan mungkin mengubah kekurangan – kekurangan daerah untuk menjadi suatu nilai lebih tersendiri yang bermetamorfosa menjadi keunggulan bagi daerah tersebut.
Suatu daerah yang makmur dan tertata baik akan menghasilkan masyarakat yang sejahtera dan damai. Gambaran pemimpin diatas bukanlah gambaran pemimpin yang hanya dalam khayal melainkan telah ada. Pemimpin yang baik hanya akan lahir dari proses yang baik pula. Karena pemimpin yang baik tidak ingin menggunakan cara – cara kurang terpuji untuk mencapai tampuk kekuasaan.  Seperti suatu kalimat yang sering kita dengar bahwa ” kebaikan hanya lahir dari kebaikan”. Oleh karena itu wujudkan pemilihan kepala daerah yang bersih, jujur dan adil.

                                                                                        ———————- *** ———————

Rate this article!
Pemimpin yang Dirindukan,3.33 / 5 ( 3votes )
Tags: