Peminat Membludak Usai Pengumuman SBMPTN

Suasana pelayanan penerimaan mahasiswa baru Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya sehari setah pengumuman SBMPTN dipenuhi Camaba yang ingin mendaftar, kemarin (4/7).

Kampus Swasta Akhirnya Jadi Pilihan
Surabaya, Bhirawa
Persis sehari setelah hasil Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) diumumkan, kampus-kampus swasta di Surabaya mendadak ramai pendaftar. Peminat di kampus swasta membludak meski di PTN masih terbuka jalur mandiri.
Seperti yang terjadi di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya. Sejak pagi, antrian pendaftar yang ingin masuk kampus yang terletak di Jalan Sutorejo 59 itu terus bergulir. Mereka umumnya adalah calon mahasiswa yang gagal lolos di jalur SBMPTN.
Seperti diakui Nafilah Nikmah, alumnus SMA Ta’miriyah Surabaya ini mengaku gagal di jalur SBMPTN. Dia pun bergegas mendaftar di UM Surabaya untuk masuk mendaftar di prodi pendidikan Bahasa Inggris. “Awalnya menunggu pengumuman SBMPTN dulu, karena tidak lolos kemudian mendaftar di sini,” tutur dia.
Kepala Lembaga Informasi dan Penerimaan Mahasiswa Baru UM Surabaya Radius Setiawan mengakui, terjadi peningkatan tajam jumlah pendaftar pasca diumumkannya jalur SBMPTN. Hal sudah seperti siklus tahunan, bahwa pendaftar yang gagal di SBMPTN akan langsung mendaftar di PTS. Bahkan dalam sehari, jumlah pendaftar yang masuk mencapai angka di atas 100 peminat.
“Sampai saat ini sudah ada sekitar 1.300 pendaftar di tempat kami. Daya tampung yang tersedia masih ada sekitar 1.200 kursi. Tapi untuk fakultas tertentu, tingkat keketatan sudah cukup tinggi,” tutur Radius. Fakultas Kedokteran dan Fakultas Ilmu Kesehatan, diungkapkan Radius menjadi dua fakultas paling tinggi peminatnya. “Harus ada seleksi. Karena masuk di Fakultas Kedokteran itu tingkat keketatannya mencapai rasio 1 : 7 untuk saat ini,” tandasnya.
Pemandangan serupa juga tampak di Universitas 17 Agustus 1945 (UNtag) Surabaya. Salah satu panitia penerimaan mahasiswa baru Untag, Sidi Meiyunis mengakui, pasca pengumuman SBMPTN membludak sekitar 10 hingga 15 persen dari hari biasanya. “Seperti tahun sebelumnya, pasca pengumuman SBMPTN kita selalu diserbu camaba. Hingga pukul 15.20 camaba yang mendaftar sekitar 110 orang” Ungkap dia.
lebih lanjut,membludaknya camaba ini akan terus terjadi hingga seminggu atau dua minggu usai pengumuman SBMPTN. Untuk tahun ini, Untag menyiapkan kuota sekitar 3080 mahasiswa baru. “Tahun ini kita siapkan bangku 3080 untuk mahasiswa baru. Namun saat ini, dari akumulasi total dibukannya pendaftaran dari Januari hingga detik ini, jumlah pendaftar masih 1060 camaba” Papar Sidi.
Berbeda dengan sistem pendaftaran penerimaan mahasiswa baru tahun lalu, tahun ini Untag memberlakukan sistem full token bagi pendaftar. Dijelaskan Sidi Meiyunis jika camaba harus terlebih dahulu melakukan pembelian formulir melalui Bank Jatim. “Jika camaba sudah membayar melalui Bank Jatim sebesar Rp.400 ribu, mereka akan mendapatkan token untuk bisa mengisi biodata secara online” Jelasnya.
Jika camaba membawa berkas secara lengkap, lanjut Sidi, seperti, Ijazah, SKHUN, Akte Kelahiran, KSK, KTP dan foto berwarna 3×4 mereka bisa langsung mengikuti Tes Potensi Akademik (TPA). “Jika mereka mempunyai nilai rata-rata 7 di SKHUN, camaba harus mengikuti TPA. TPA sendiri dibatasi hingga dua kali.
Untuk Uang Kuliah Tunggal (UKT) di Untag, Sidi menuturkan hal tersebut ditentukan ketika camaba melakukan tahap pendaftaran ulang. Tak jauh berbeda di tahun sebelumnya, empat Program Studi di Untag masih memiliki peminat terbanyak. “Kalau tahun lalu Informatika di buru oleh camaba. Tahun ini yang paling banyak diburu Manajemen, Informatika, Mesin dan Fisip” Pungkas Sidi Meiyunis
Sementara di Intitute Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya juga mengalami hal yang sama. Kepala Bagian Marketing Stikom Surabaya, Agustina Dwi Indrayanti menuturkan, hingga pukul 11.36, Stikom cukup ramai oleh camaba baik yang akan melakukan pendaftaran maupun mendapatkan informasi seputar penerimaan mahasiswa baru.
“Hingga pukul 11.36, ada 10 pendafatar camaba. Ada juga yang titipan. Kami masih belum tahu pasti berapa mahasiswa. Karena ini cukup ramai. Tapi kami pastikan hingga pukul sekian ada 10 pendaftar” Terang Kabag yang kerap disapa Yanti ini.

Faktor Keberuntungan Penentu Masuk Jalur Mandiri PTN
Penerimaan mahasiswa baru di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tersisa hanya untuk jalur mandiri. Pada dua PTN di Surabaya, jalur ini hanya bisa diikuti oleh peserta yang pernah mengikuti SBMPTN. Kedua PTN tersebut adalah Universitas Airlangga (Unair) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Kedua kampus tersebut menempati peringkat lima besar nasional dalam SBMPTN. Otomatis, tingkat persaingan pun cukup tinggi. Rektor Unair Prof M Nasih mengungkapkan, di Fakultas Kedokteran, nilai terendah yang diterima dalam SBMPTN adalah peraih nilai 658. Karena itu, peluang masuk untuk jalur mandiri akan lebih besar bagi peserta SBMPTN yang mendapat nilai tidak jauh dari angka terendah itu. “Kalau nilainya masih 657, kemungkinan masih nutut masuk FK jalur mandiri,” tutur Nasih.
Sayangnya, hasil nilai SBMPTN ini tidak terbuka. Karena itu, faktor keberuntungan menjadi cukup menentukan pada jalur mandiri kali ini. “Kalau dibuka (nilai SBMPTN) malah banyak yang tidak daftar. Karena sudah tahu nilainya tidak cukup,” tandas Nasih.
Lebih lanjut Nasih mengungkapkan, pada jalur mandiri calon mahasiswa yang masuk akan dikenakan UKT tingkat 4 keatas. Kendati terlihat cukup tinggi, Nasih mengaku ada skema yang dapat dipilih agar UKT lebih murah tiap semesternya.
Dia mencontohkan untuk FK Unair dengan perhitungan UKT sebesar Rp 25 juta per semester. UKT itu dapat diperkecil dengan memilih Uang Kuliah Awal (UKA) lebih besar. “Misalnya ingin membayar UKT Rp5 juta tiap semester bisa. Nanti UKA langsung bayar Rp180 juta misalnya. Dengan begitu tidak akan memberatkan di tengah-tengah kuliah,” tandas Nasih.
Berbeda dengan Unair dan ITS, UPN Jatim, Unesa dan UINSA tahun ini tetap memberlakukan tes pada seleksi jalur mandiri. Wakil Rektor 1 UPN Jatim, Ramdan Hidayat mengungkapkan kampusnya masih melakukan tes untuk seleksi mandiri. Sehingga memberikan peluang pendaftar yang belum sempat mendaftar di SBMPTN. “Selama jadwal tes tidak bersamaa, tiap peserta bisa mendaftar jalur mandiri lebih dari satu PTN. Karena jalur mandiri jadwalnya beda tiap PTN,” jelasnya. [ina.tam]

Tags: