Pemkab Bangun Penampungan Sementara

Pemkab) Sampang, Jawa Timur, membangun tempat penampungan sementara korban kebakaran Pasar Sri Mangunan agar mereka bisa segera berjualan kembali.

Pemkab Sampang, membangun tempat penampungan sementara korban kebakaran Pasar Sri Mangunan agar mereka bisa segera berjualan kembali.

Sampang, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang, Jawa Timur, membangun tempat penampungan sementara korban kebakaran Pasar Sri Mangunan agar mereka bisa segera berjualan kembali.
“Kalau tidak dibuatkan tempat penampungan sementara, maka para pedagang yang kiosnya terbakar itu tidak akan bisa segera berjualan kembali,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sampang Wisnu Hartono di Sampang, Minggu (7/9).
Ia menjelaskan, saat ini pemkab sedang membangun 417 kios sementara untuk para pedagang di pasar itu agar mereka kembali bisa berjualan. Namun kios yang dibangun itu hanya bersifat sementara, karena pemkab masih berencana akan membangun kembali pada tahun 2015.
Menurut Wisnu Hartono, pembangunan kembali pasar Sri Mangunan yang ludes dilalap api itu pada 2015, karena masih akan diusulkan pada anggaran pendapatan dan belanda daerah (APBD) 2015.
“Kalau langsung dibangun saat ini, dananya tidak ada. Makanya untuk sementara kita bangun kios sementara dulu, asal para pedagang ini bisa berjualan kembali, dan baru pada 2015 kita bangun secara permanen lagi,” kata Wisno.
Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan oleh BPBD Pemkab Sampang, jumlah kerugian material akibat musibah kebakaran pasar Sri Mangunan yang beralamat di Jalan Wahid Hasyim Sampang itu, sekitar Rp17 miliar.
Sebanyak 128 kios dan 289 lapak pedagang yang berjualan di pasar itu hangus terbakar dalam musibah kebakaran yang terjadi pada tanggal 11 Agustus 2014 itu.
Belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran pasar tradisional yang ada di pusat Kota Bahari Sampang tersebut, karena hasil penelitian laboratorium forensik (labfor) Polda Jatim belum selesai, namun menurut dugaan karena terjadi korsleting arus pendek listrik. “Kalau korban jiwa tidak ada, hanya ratusan kios yang ada di pasar itu ludes terbakar,” terang Wisnu Hartono. [lis,ant]

Rate this article!
Tags: