Pemkab Banyuwangi Optimalkan Guru Honorer

Guru HonorerBanyuwangi, Bhirawa
Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di wilayah Banyuwangi yang memasuki purna bhakti dalam tahun 2015 tercatat lebih dari 400 orang. Adapun dari jumlah tersebut yang terbesar adalah guru dan tenaga pendidik. Namun hal tersebut tidak berpengaruh terhadap proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) karena adanya guru honorer yang menggantikan peran dalam mengajar kepada para siswa di sekolah.
Menurut Sulihtiyono, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi berdasarkan data yang ada pada tahun ini, banyak guru di kabupaten Banyuwangi yang memasuki masa pensiun, namun dalam kenyataan di lapangan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tetap berjalan normal karena mampu dicover oleh para Guru Honorer yang ada di sekolah.
“Berdasarkan data yang ada banyak guru PNS yang pensiun, namun realitas di lapangan sekolah tidak kekurangan guru. Sambil menunggu pengangkat lebih lanjut  kami mengoptimalkan tenaga guru honorer yang ada untuk mendukung kelancaran proses belajar mengajar di sekolah yang ada di Banyuwangi,” ujar Sulihtiyono.
Selanjutnya Sulihtiyono menyatakan untuk menangani sebagian sekolah yang jumlahnya siswa sedikit, pihaknya menerapkan system multi grade dimana satu guru mengajar lebih dari satu kelas dalam jam pelajaran yang sama.
Lebih lanjut Sulihtyono menyatakan untuk sekolah yang lokasinya berdekatan dan jumlah siswanya sedikit, pihak dinas pendidikan sedang melakukan kajian untuk melakukan regrup agar lebih efektif dan efisien baik dari sisi anggaran maupun dari segi ketersediaan guru dan tenaga pendidik yang ada.
“Beberapa kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang ada di wilayah kecamatan sudah melaporkan kondisi sekolah yang dinilai memenuhi persyaratan untuk dilakukan regrup, misalnya usulan dari UPTD Kecamatan Kabat,” jelas Sulihtiyono.
Berdasarkan pengalaman dan kenyataan yang ada, imbuh Sulihtiyono, beberapa sekolah yang berada dalam satu lokasi yang awalnya ada dua sampai tiga kepala sekolah, terkadang malah sering terjadi miskomunikasi, namun setelah digabung menjadi satu ternyata perkembangannya lebih bagus, contohnya; SD Kepatihan dan SD Lateng yang ada di wilayah kecamatan Banyuwangi. [mb12]

Tags: