Pemkab Blitar Siap Fasilitasi Pemulangan Jenazah Korban AirAsia

Jenazah korban airasiaKabupaten Blitar, Bhirawa
Pasca ditemukannya beberapa korban hilangnya pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan QZ8501, adanya warga Kabupaten Blitar yang juga sebagai korban. Pemerintah Kabupaten Blitar siap memfasilitasi pemulangan jenazah sampai rumah duka di Kabupaten Blitar.
Bahkan hingga kini Pemkab Blitar juga terus memantau perkembangan informasi terkait dua warga Kabupaten Blitar masing-masing Ruth Natalia (26) warga Jalan Gajah Mada Kecamatan Wlingi dan Yuni Astuti warga Dusun Jugo RT 05 RW 01 yang dilaporkan menjadi korban jatuhnya Pesawat Air Asia di Selat Karimata.
Seperti diungkapkan Wakil Bupati Blitar, Drs. H Rijanto, MM mengatakan, dari pantauan Pemerintah, memang hingga kini jasad kedua korban belum ditemukan oleh Tim Basarnas, sehingga kondisi ini diakuinya cukup mengundang keprihatinan Pemkab Blitar. “Karenanya sebagai bentuk kepedulian kepada korban, Pemerintah  mengupayakan untuk membantu pemulangan jenazah keduanya ke Kabupaten Blitar, setelah berhasil ditemukan dan diidentifikasi,” kata Drs. H Rijanto.
Lanjut Drs. H Rijanto, kepada keluarga korban Pemerintah Kabupaten Blitar juga akan memberikan santunan, dimana untuk korban Yuni Astuti yang bersangkutan merupakan TKW, dan terdaftar secara resmi. “Memang sesuai prosedur pengurusan dan pemulangan jenazah untuk TKI ditangani oleh BP2TKI, namun karena Yuni merupakan warga Kabupaten Blitar maka Pemerintah akan tetap turun tangan,” ujarnya.
Sementara selain Ruth Natalia dan Yuni Astuti, terdapat satu warga Kabupaten Blitar lainnya yang termasuk dalam manifest Pesawat Air Asia.  Ia adalah “S” warga Desa Sidorejo Kecamatan Ponggok, dimana berdasarkan informasi yang diterima dari Camat Pongok, Agus Santoso, sama halnya dengan Yuni Astuti, keberangkatan “S” ke Singapura saat itu juga untuk bekerja. Namun nasib keduanya berbeda, dimana “S” diselamatkan bisikan gaib sesaat sebelum ia menaiki pesawat. Sehingga “S” memutuskan untuk membatalkan keberangkatannya ke Singapura dengan pesawat Air Asia dan memilih penerbangan Maskapai lain.
“Saat ini informasi yang kami terima, sekarang dalam keadaan selamat dan sehat di Singapura, dimana seharusnya naik Air Asia dengan nomor penerbangan QZ8501, namun membeli tiket lagi dengan maskapai yang berbeda,” kata Camat Pongok, Agus Santoso. [htn]

Tags: