Pemkab Bojonegoro Laporkan Trader Minyak

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Bojonegoro, Bhirawa
Pemkab Bojonegoro, Jatim, melaporkan keberadaan “trader” atau pemberi pinjaman uang kepada pengepul produksi sumur minyak tua di Kecamatan Kedewan, kepada SKK Migas, juga berbagai pihak lainnya, karena merugikan penambang.
“Kami melaporkan keberadaan pemberi pinjaman uang kepada pengepul yang biasa disebut “trader” kepada SKK Migas, bahkan juga kepada Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres),” kata Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Pemkab Bojonegoro Agus Supriyanto, di Bojonegoro, Rabu (28/10).
Menurut dia, laporan keberadaan peminjam uang di penambangan sumur minyak tua di daerahnya dilaporkan langsung ketika Wantimpres Hasyim Muzadi berkunjung ke lapangan sumur minyak tua, beberapa waktu lalu. “Kami hari ini juga melaporkan secara tertulis kepada SKK Migas terkait keberadaan peminjam uang produksi sumur minyak tua,” katanya, menegaskan.
Di dalam laporannya itu, disebutkan bahwa keberadaan peminjam uang kepada pengepul produksi sumur minyak, mengakibatkan perolehan uang jasa pengambilan minyak mentah yang diterima penambang berkurang.
Saat ini, jelas dia, Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Jawa Tengah, memberikan uang jasa pengambilan minyak mentah sebesar Rp2.725/liter. Tapi, lanjut dia, penambang hanya menerima Rp2.100/liter, dari paguyuban penambang, sebagai pengelola lapangan sumur minyak tua. “Keberadaan pemberi pinjaman uang jelas merugikan penambang, sebab uang jasa pengambilan minyak mentah dikenai bunga,” jelas dia.
Tidak hanya itu, menurut dia, uang yang diterima penambang Rp2.100/liter, masih harus dibagi kepada investor 70 persen dan penambang sendiri hanya menerima 30 persen. Ia menambahkan keberadaan peminjam uang di penambangan sumur minyak tua terjadi, disebabkan proses pencairan uang jasa pengambilan minyak mentah dari Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, ke paguyuban penambang sekitar tiga bulan. “Sekarang begitu lagi pencairan uang jasa pengambilan minyak mentah menjadi sekitar tiga bulan, yang semula hanya sekitar dua pekan,” ucapnya.
Data di Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, di Desa Wonocolo, Hargomulyo dan Beji, di Kecamatan Kedewan dan Desa Kedungsumber, Kecamatan Malo, terdapat sekitar 700 sumur minyak, baik sumur minyak tua maupun sumur minyak hasil pengeboran baru.
Sesuai data, jumlah produksi minyak mentah yang disetorkan ke Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, berkisar 500-700 barel/hari dan dijual keluar berkisar 300-500 barel/hari, baik berupa solar sulingan atau minyak mentah. [bas,ant]

Tags: