Pemkab Bojonegoro Paparkan Capaian Target Penilaian Program Menuju Gerakan Smart City

Pemkab Bojonegoro mengikuti penilaian evaluasi program gerakan menuju smart city Tahun 2021 secara daring, dari ruang command center gedung PIP Pemkab setempat.

Pemkab Bojonegoro, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro mengikuti penilaian evaluasi program Gerakan Menuju Smart City Tahun 2021 secara daring, kemarin (6/12) dari ruang command center gedung PIP Pemkab setempat.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Kementrian Dalam Negeri, Kementerian PUPR, Kementrian PPN/Bapenas, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kemenko Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan serta Kementerian PAN dan RB.

Penilaian daring tersebut dihadiri Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda, dan diikuti Kadin Kominfo, Inspektorat, Bappeda, BPKAD, Kabag Organisasi, serta Ketua Timlak DTIK. Dan tim penilaian evaluasi terdiri dari para Ahli diantaranya Rudi Hartanto dari UGM, Hery Abdul Azis dari Kemenkominfo, dan Rosikin dari Kemen PAN-RB.

Kepala Dinas Kominfo Bojonegoro, Nur Sujito menyampaikan, bahawa regulasi yang mendasari pelaksanaan Smart City di Kabupaten Bojonegoro yaitu, Perbup Nomor 13 Tahun 2020 Tentang Masterplan Smart City Kabupaten Bojonegoro Tahun 2019-2023, Perda Nomor 2 Tahun 2019 Tentang RPJMD, Perbup Bojonegoro Nomor 17 Tahun 2021 tentang satu data Kabupaten Bojonegoro.

Selain itu juga telah diterbitkan Surat Edaran Sekretaris Daerah Tanggal 13 September 2019 Nomor 473.1/570/412.213/2019 untuk Penerapan Masterplan Smart City di semua OPD.

“Inti dari program Smart City ini adalah masyarakat Bojonegoro yang Sejahtera, Pemkab Bojonegoro yang Produktif dan Energik, serta masyarakatnya sejahtera, itu goalnya,” terang Nur Sujito.

Gambaran anggaran Smart City Bojonegoro dari APBD Kabupaten Bojonegoro untuk belanja IT hingga tahun 2020 juga selalu meningkat dari tahun ke tahun. Hal Ini untuk memperkuat Smart City Kab. Bojonegoro.

Selanjutnya disampaikan bahwa 5% dari APBD Bojonegoro tahun 2020 diantaranya telah dilaksanakan beberapa hal seperti Penguatan SDM TIK melalui kegiatan pelatihan, pembangunan 6 videotron (terbanyak di Jatim), revitalisasi pasar tradisional (sampai saat ini ada 4 pasar).

Selanjutnya implementasi Kartu Petani Mandiri untuk membantu penyediaan pupuk/benih/pasca panen bagi petani yang lahannya dibawah 2 hektar.

Berikutnya ada perbaikan 3.704 unit Rumah Tidak Layak Huni yang pada 2021 menyasar sekitar 7.000 RTLH. Pemkab Bojonegoro juga membangun jembatan Luwehaji-Blora untuk mensupport Bandara Ngloram Blora.

Kemudian ada kepesertaan program Jaminan Kesehatan Nasional yang hingga saat ini dengan jumlah penduduk 1,3 juta, sebanyak 97,86% telah dicover dengan JKN, sudah UHC. Begitu pula untuk peningkatan SDM ada beasiswa perguruan tinggi (Program Dua Sarjana Satu Desa, beasiswa Scientist dan beasiswa untuk masyarakat miskin).

Sementara itu terkait penguatan 419 desa yang merupakan bagian dari Pemkab Bojonegoro, semuanya telah disediakan aplikasi/website Sistem Informasi Desa (SID) yang terangkum dalam website Satu Data Bojonegoro (https://data.bojonegorokab.go.id). Pemkab melalui Dinas Kominfo juga melatih operator semua desa dan menyediakan helpdesk.

“Terkait pelayanan, existing hari ini terdapat 103 aplikasi yang aktif digunakan sekitar 70an yang beberapa sudah interoperabilitas dengan aplikasi internal maupun di pusat. Terkait anggaran Smart City, kami juga mendapat dukungan anggaran CSR perusahaan diantaranya untuk penanganan Covid-19 dan penguatan SDM dengan AWS,” imbuhnya.

Pada akhir penilaian evaluasi Smart City, Nur Sujito menandaskan bahwa Bojonegoro adalah Kabupaten yang Terbuka dalam informasi publik.

“Bojonegoro meraih penghargaan tertinggi (A) pada kategori Badan Publik Informatif tingkat kabupaten/kota se-Jawa Timur. Salah satu desa di Bojonegoro (Desa Kedungsumber Kec. Temayang) tahun 2020 menempati posisi 9 sebagai desa terbuka tingkat nasional. Existing sampai hari ini ada desa Ngambon dan Desa Tlogorejo, dimana Tlogorejo meraih 2 kriteria (desa dengan penyediaan laporan berkala terbaik dan desa dengan penyediaan informasi setiap saat terbaik).

“Quick Win kami tahun 2021 ada 4 program, diantaranya yang segera rilis adalah Kartu Potensi Olahraga Bojonegoro bahwa kami memupuk bibit-bibit atlit dari kecil. Pemkab menyediakan bantuan dari APBD untuk tahun 2022 sebesar Rp 13 milyar,” pungkasnya. [bas]

Tags: