Pemkab Bojonegoro Targetkan 500 Embung Tercapai Akhir 2017

Atasi kekeringan, salah satu embung di Bojonegoro yang selama ini dimanfaatkan warga untuk keperluan sehari-sehari (Achmad basir/Bhirawa)

Bojonegoro, Bhirawa
Dinas Pengairan Pemkab Bojonegoro menargetkan pembangunan 500 embung tercapai pada akhir tahun 2017 ini. Dari target tersebut, hingga saat ini sudah terealisasi sebanyak 473 embung.Bangunan bendungan kecil (embung) ini, diproyeksikan untuk kebutuhan air saat kemarau datang di Kabupaten Bojonegoro.
“Sisanya 27 embung kita tergetkan selesai hingga akhir tahun nanti,” kata Kepala Bidang Air Baku dan Irigasi Dinas Pekerjaan Umum dan Sumber Daya Air Pemerintah Bojonegoro, Retno Wulandari, kemarin (6/12).
Pihaknya optimis dapat merealisasikan target tersebut.
“Dengan sisa waktu beberapa minggu ini dan sembilan alat pengeruk yang kita miliki target itu bisa kita penuhi,” ujarnya.
Retno menyebutkan, embung merupakan salah satu solusi yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro untuk mengatasi kekeringan. Terutama di beberapa wilayah Bojonegoro yang kerap sulit air ketika kemarau datang.
” Seperti Kecamatan Sugihwaras, Kedungadem, Malo, Ngraho, Ngambon, Tambakrejo dan lainnya. Daerah tersebut, sebagian yang tidak masuk daerah aliran Sungai Bengawan Solo,” jelas Retno.
Selanjutnya, dilakukan pemetaan daerah. Sebagian besar berada di sejumlah kecamatan di Bojonegoro bagian selatan, tenggara, barat daya dan barat laut. Maka, dalam jangka waktu RPJMD pertama dan kedua telah terbangun 473 unit embung.
” Dan diproyeksikan akhir tahun 2017 ini, bisa terbangun 500 unit embung,” tegas Retno dengan optimistis.
Retno Wulandari menyebutkan, fungsi embung ada dua. Pertama, fungsi konservasi untuk meninggikan muka air dalam tanah agar muka air sumur masyarakat. ikut naik. Fungsi kedua untuk pertanian, berikut memenuhi kebutuhan air yang digarap petani.
Proses pembangunan embung, lanjutnya, dimulai dari permintaan dari masing-masing desa ke Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Setelah disetujui, pemerintah desa menyediakan lahan. Lalu, Dinas Pekerjaan Umum, Sumber Daya Air yang akan melaksanakan pembangunanya.
” Proses pekerjaannya dilakukan secara swakelola oleh Dinas,” tandasnya.
Selain dilahan milik desa, pembangunan embung juga menyasar lahan milik Perhutani Contohnya yang dilakukan di Desa Stren Kecamatan Malo, Bojonegoro. Pembangunan embung di wilayah ini atas permintaan Kesatuan Pemangkuan Hutan Perhutani Bojonegoro. [bas]

Tags: