Pemkab Bondowoso Dorong IKM dan UMKM Hasilkan Produk Berkualitas

Ketua Dekranasda Jawa Timur, Arumi Bachsin Emil Dardak saat mencicipi kopi khas Bondowoso di salah satu stand yang di dampingi oleh , di Pendopo Bupati kemarin. (Ihsan Kholil/Bhirawa)

Bondowoso, Bhirawa
Kabupaten Bondowoso punya banyak potensi di bidang IKM (industri kecil menengah) dan UMKM, yang punya nilai ekspor. Untuk itu, perlu adanya dorongan agar Dekranasda Kabupaten Bondowoso dan dinas terkait, untuk terus berinovasi dalam upaya menghasilkan produk yang berkualitas.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah, Jawa Timur, Arumi Bachsin Emil Dardak, pada acara Pengukuhan Pengurus Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Bondowoso Periode 2018-2023, di Pendopo Bupati, Senin (16/12).
Selain istri Wakil Gubernur Jawa Timur, Arumi Bachsin Emil Dardak, dalam pengukuhan Dekranasda Bondowoso itu, turut hadir sejumlah Kepala Dinas terkait, Camat dan sejumlah pengrajin.
“Sejauh ini, produk-produk yang dihasilkan cukup luar biasa. Kualitasnya sangat luar biasa. Saya sangat mengapresiasi,” kata Arumi.
Pada kegiatan itu, tampak di pamerkan beberapa hasil industri kecil menengah di Bondowoso. Mulai batik, tape, anyaman bambu, kopi dan sejumlah produk yang lainnya. Dalam kesempatan itu, istri Wakil Gubernur Jatim ini, meninjau beberapa stand, bahkan ia juga sempat mencicipi kopi khas Bondowoso.
Diakuinya, pada tinjauannya bahwa ia sangat terkesan dengan beberapa produk Bondowoso yang dipamerkan. Mulai teh Blue Fire, tas rajut, kopi Bondowoso, tape dan berbagai macam produk lainya.
“Saya mengapresiasi anak muda Bondowoso yang membuat pamflet, yang berisi icon dan sejarah Bondowoso. Misalnya isi sejarah tari topeng dan tari Ojung,” jelasnya.
Akan hal itu, pihaknya sangat menghargai, karena itu yang mahal. Dimana narasi sejarah dikemas dengan sangat baik, melalui sebuah produk yang punya nilai jual. Sementara itu kata dia, untuk pemasaran produk, Jatim siap mendukung. Mengingat di Jawa Timur sudah melakukan berbagai pendekatan. Mulai dari sistem pameran, dan sistem business matching.
“Jawa Timur sudah bekerja sama dengan pengusaha atau perkumpulan eksportir yang berasal dari Jawa Timur,” terangnya.
Menurutnya, Jawa Timur ini tidak bisa diremehkan. Mengingat di Jatim merupakan eksportir terbesar kedua di Indonesia. Sehingga potensinya cukup besar, dan pelabuhannya sangat memadai.
“Kunjungan kita saat ini, dan saya lihat satu-satu. Merupakan pengumpulan data base. Saya jadi tahu di Mojokerto ada ini, di Madiun ada ini dan Bondowoso ada (produk) ini. Kita ada cara tahunan dengan eksportir, sehingga bisa diarahkan, kalau cari kopi di Bondowoso,” pungkasnya. [san]

Tags: