Pemkab Bondowoso Fasilitasi Rapid Antigen Gratis Santri Hendak Balik ke Ponpes

Bupati BondowosoSalwa Arifin (tengah) didampingi Wabup Irwan (kiri) dan Kepala Dinkes dr. M. Imron (kanan) saat siaran pers di Pendopo Bupati setempat terkait rapid antigen gratis bagi santri hendak balik ke Ponpes masing-masing. (Ihsan Kholil/Bhirawa)

Bondowoso, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten Bondowoso memfasilitasi rapid antigen secara gratis bagi santriwan dan santriwati yang akan balik ke pondok pesantren masing-masing. Sekitar ribuan santri yang akan melakukan rapid antigen tersebut.

Kegiatan tersebut akan dilaksanakan sebelum ribuan santri itu berangkat ke Ponpesnya masing-masing. Rapid antigen sendiri sebagai pra syarat kembali ke Pondok Pesantren di luar daerah Bondowoso.

“Pemkab Bondowoso memberikan rapid antigen gratis kepada seluruh santri yang hendak balik Pondok. Pondok pesantren di luar Kabupaten Bondowoso,” ungkap Bupati Bondowoso Drs. KH. Salwa Arifin saat siaran pers di Pendopo Bupati setempat, Kamis (20/5).

Bupati Salwa menuturkan, untuk melakukan rapid antigen, para santri cukup membawa rapid fotocopy KTP atau KK saja ke Puskesmas terdekat.

Diterangkannya, bahwa rapid antigen gratis ini hanya bisa diakses di Puskesmas. Tidak di rumah sakit daerah. Alasannya, untuk mempermudah akses bagi santri yang ada di masing-masing kecamatan.

“Rapid antigen gratis nantinya dilaksanakan di semua Puskesmas. Untuk mempermudah, memperdekat tempat pemeriksaan rapid antigen nya,” terangnya.

Layanan rapid antigen sudah bisa diakses oleh masing-masing santri yang hendak balik Pondok sesuai dengan jadwal balik Pondok masing-masing. ”Ini merupakan bentuk perhatian kami,” urainya.

Bupati berpesan agar para santri terus mematuhi protokol kesehatan dalam berbagai kegiatan. Termasuk, saat melakukan rapid tes antigen gratis hingga nanti perjalanan kembali ke Ponpes masing-masing.

“Tetap semangat dan selalu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak satu sama lain,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Mohammad Imron, M.M.Kes, mengatakan bahwa ada sekitar 3 ribuan santriwan dan santriwati yang akan memanfaatkan rapid antigen gratis yang difasilitasi pemerintah daerah.

Jumlah tersebut kata dia, diperoleh dari data yang telah masuk ke Dinas Kesehatan dari para pengurus alumni Pondok Pesantren. Namun, jumlahnya masih diperkirakan bisa meningkat. Mengingat masih ada pengurus lainnya yang belum menyetor 100 persen.

Adapun secara terperinci data-data yang sudah masuk, yakni Ponpes Nurul Jadid ada 600an santri (belum semua), Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo 1.600 orang, Ponpes Zainul Hasan Genggong masih 80 orang. Kemudian Ponpes Lirboyo sekitar 100 orang, dan Ponpes Sidogiri masih sekitar 500 santri.

“Jadi sekitar 3 ribu hingga 4 ribuan, dan itu sangat mungkin bertambah karena belum semuanya memasukkan. Bahkan Pondok Gontor, ke Jember dan lain-lain, baru masuk hari ini. Tetap kita layani,” ungkap .

dr. Imron menjabarkan bahwa pihaknya sendiri menyiapkan 10 ribuan rapid antigen khusus untuk fasilitasi gratis bagi santri yang tersebar di seluruh Puskesmas di Bondowoso.

Mereka bisa melakukan rapid antigen pada H-1 atau H-2 jelang kembali ke Pondok. Sebagaimana jadwal yang telah dibuat dan dikoordinasikan dengan pengurus di Ponpes.

“Data itu kita minta sudah by name by address per kecamatan sehingga per kecamatan ada koordinator masing-masing. Itulah yang kita share ke masing-masing Puskesmas. Sehingga logistik untuk keperluan tersebut akan menyesuaikan jumlah,” imbuh Imron.

Adapun rapid antigen ini sendiri, kata laki-laki yang juga Jubir Satgas Covid-19 kabupaten Bondowoso ini, jika berbayar maka biayanya menyesuaikan jenis rapidnya. [san]

Tags: