Pemkab Bondowoso Fokus Kembangkan SDM untuk Tarik Wisatawan

Salah satu destinasi wisata alam Bondowoso batu soon solor yang mirip stonehange di Inggris. (Samsul Tahar/Bhirawa)

Bondowoso, Bhirawa
Banyaknya potensi wisata di Kabupaten Bondowoso yang saat ini terus di garap dan dikembangkan belum diimbangi dengan ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Bondowoso melalui Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora), Harry Patriantono memfokuskan peningkatan SDM dibidang kepariwisataan di tahun 2018 ini.
“Hal tersebut menjadi prioritas kami di tahun 2018 ini. Untuk meningkatkan daya kunjung setiap destinasi wisata yang kita miliki, SDM yang mumpuni dalam bidang kepariwisataan sangat kami butuhkan karena selama tahun 2017 kemarin, hal ini tidak pernah tersentuh,” kata Harry usai menerima kunjungan kerja (kunker) Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bondowoso di aula kantor Disparpora kemarin.
Keterbatasan anggaran, menurut Harry juga menjadi kendala dalam meningkatkan sektor pariwisata di Kabupaten berjuluk Republik Kopi ini, baik SDM maupun Sarana dan Prasarana (sarpras) disetiap destinasi wisata Bondowoso.
“Menurut saran dari Komisi III DPRD Bondowoso, tambahan anggaran juga sangat diperlukan dalam rangka pembenahan sarpras serta penambahan bidang di Disparpora, karena selama ini penanganan di objek wisata hanya ditangani setingkat Kasi,” tukasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Bondowoso, Samsul Hadi membenarkan bahwa Disparpora sangat kekurangan anggaran dalam hal pengembangan pariwisata di Kabupaten sebagai the highland paradise ini.
“Anggaran disini sangat kecil, mengingat Bondowoso yang memiliki banyak potensi wisata untuk pembenahan sarprasnya. Jadi perlu ada penambahan anggaran jika memang pariwisata akan dijadikan ikon Bondowoso. Selain itu, Disparpora juga perlu penambahan staf yang profesional untuk menangani kepariwisataan,” pungkas Politikus PKB tersebut.
Dari data yang diperoleh dari Disparpora, kunjungan wisata di Kota tape tahun 2017 mengalami peningkatan hingga mencapai 446.840 kunjungan jika dibanding tahun 2016 lalu yang hanya 164.649 kunjungan.
Sebagaimana diketahui saat ini Disparpora Bondowoso juga menjalin kerjasama dengan Perhutani untuk pengembangan berbagai Wisata alam yang ada di lahan Perhutani, diantaranya batu soon solor yang mirip stonehange di Inggris, Wisata tancak kembar serta berbagai destinasi wisata baru yang di Kembangkan desa dengan binaan Disparpora.
“kita juga mendorong desa dengan membentuk kelompok sadar Wisata (pokdarwis) untuk pengembangan Wisata Berbasis desa”, pungkasnya. [har]

Tags: