Pemkab Bondowoso Gagas Gerakan Kembali ke Musala

Bupati-Bondowoso-Drs-H-Amin-Said-Husni-didampingi-Kepala-Dinas-pendidikan-Dra-HJ-Endang-Hardiyanti-MM-saat-meresmikan-Pusat-Pendidikan-di-Jalan-Diponegoro-beberapa-waktu-lalu.

Bupati-Bondowoso-Drs-H-Amin-Said-Husni-didampingi-Kepala-Dinas-pendidikan-Dra-HJ-Endang-Hardiyanti-MM-saat-meresmikan-Pusat-Pendidikan-di-Jalan-Diponegoro-beberapa-waktu-lalu.

Bondowoso, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten Bondowoso terus berupaya mewujudkan visi dan misinya dalam rangka mewujudkan masyararakat beriman, berdaya dan bermartabat, salah satunya dengan menggagas Gerakan Kembali ke Musala khusus bagi siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang akan diintegrasikan dengan pelajaran sekolah.
Hal ini sebagaimana disampaikan Dr H Syaeful Bahar MSi ketua Dewan Pendidikan Bondowoso saat ditemui Bhirawa usai Worshop di kantor Bappeda, Rabu (25/6) kemarin. Dalam fenomena saat ini banyak anak usia sekolah di Bondowoso cukup mengaji di Musolla hanya sampai lulus Sekolah Dasar (SD).
Sehingga perlu ada kebijakan pemerintah agar anak usia sekolah tersebut terus mendalami kemampuan baca tulis Alquran agar mengurangi kegiatan yang merugikan serta bisa mendidik moral menjadi lebih baik. “Sekarang ini sudah sangat jarang anak usia sekolah SMP mengaji di Musala, sehingga perlu ditekankan lagi agar pendidikan moral dengan akhlak Alquran kembali bisa dilakukan,” katanya.
Sesuai dengan adanya Peraturan Bupati (Perbup) yang dikeluarkan Bupati Amin Said Husni yang mewajibkan sekolah melaksanakan pelajaran Baca Tulis Alquran (BTQ), maka sekolah nantinya diharuskan memberikan buku penghubung antara sekolah dengan Guru Ngaji di Musolla, sehingga seluruh siswa bisa di control untuk mengukur kemampuannya.
“Agar terukur kemampuan belajar mengajarnya, nanti kita akan merumuskan buku penghubung, agar sekolah dan Guru Ngaji bisa berhubungan, selain memang akan direncanakan 3 bulan sekali akan dilakukan evaluasi,” ungkapnya.
Kebijkan ini menurut Bahar perlu diseriusi bersama mengingat saat ini pergaulan dan moral anak muda Indonesia yang juga meracuni anak usia sekolah untuk melakukan berbagai hal yang menyimpang dari ajaran agama dan aturan Negara.
Sehingga inisiatif daerah untuk melaksanakan salah satu nawa cita Presiden Jokowi khususnya untuk revolusi mental bisa dilaksanakan sejak dini yaitu usia sekolah. “Ini merupakan upaya daetah khususnya Pemkab Bondowoso untuk mendidik warganya dalam pendidikan akhlak agar tidak terjebak dalam pergaulan bebas yang saat ini sudah merusak kemana-mana,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Amin Said Husni kepada Bhirawa mengaku sangat mendukung upaya Dewan Pendidikan tersebut, menurutnya hal itu nantinya akan ditegaskan dalam bentuk regulasi yang jelas misalnya akan di buat Peraturan Daerah (Perda) sehingga nantinya upaya ini akan mengikat semua pihak dan harapannya akan mendapat dukungan.
“Tentu dalam upaya ini kami mengharap dukungan semua pihak, baik itu sekolah, Guru Ngaji, orang tua dan semua stake holders Pendidikan, sehingga upaya ini akan menghasilkan generasi yang berakklak mulia,” ungkapnya. [har]

Tags: